Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melakukan Penyuluhan kepada Petani

9380

Baca juga: Perjalanan Yoyok Membangun Waroeng SS, Dari Warung Tenda sampai Buka Cabang di Luar Negeri

Faktor-faktor tersebut, seperti norma sosial yang berkembang di lingkungannya, atau kontrol lingkungan yang memberikan besaran peluang yang didapatkan untuk melakukan tindakan tersebut.

“Artinya untuk mengubah perilaku kelompok, tidak hanya fokus pada individunya, tetapi juga memperbaiki kondisi lingkungannya,” ujar lulusan Institut Pertanian Bogor itu.

Sunarru menyebut, roses komunikasi antara penyuluh dan petani juga perlu diperhatikan.

Perlu dipastikan bahwa penyuluh mampu menyampaikan pesannya dengan menarik. Pesan yang disampaikan hendaknya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kemudian yang tak kalah penting adalah ketepatan saluran yang digunakan untuk membagikan informasi.

Baca juga: YouTuber Warga KAGAMA Balikpapan Raih Rezeki Tak Terduga Berkat Video Micin

Misalnya, kata Sunarru, penyuluh menggunakan media sosial untuk memberikan penyuluhan.

Penyuluh harus memastikan dulu, petani memiliki perangkat teknologi dan bisa menggunakan berbagai aplikasinya.

“Jika ternyata petani mengalami misinformasi, maka bisa jadi penyuluh yang salah memilih saluran komunikasinya atau bisa juga pesan yang disampaikan tak sesuai kebutuhan.”

“Untuk itu, elemen-elemen penting dalam proses komunikasi tersebut perlu disiapkan. Harapannya, proses komunikasi ini melahirkan komunikasi antara penyuluh dan petani yang dialogis, misalnya petani memberikan respon atau feedback,” jelasnya.

Sunarru menjelaskan, kegiatan penyuluhan saat ini bisa dilakukan secara massal, kelompok, atau individu.

Baca juga: Petani dan Ilmuwan Perlu Gunakan Paradigma Pertanian Baru Demi Ketahanan Pangan

Jika memilih secara massal, penyuluh bisa membagikan materi lewat koran, leaflet, brosur, kampanye, media sosial, siaran TV, siaran radio, dan sebagainya.

Kemudian penyuluhan secara kelompok bisa dilakukan melalui diskusi kelompok, demplot, dan studi banding. Sedangkan secara individu, penyuluhan bisa dilakukan lewat telepon atau kunjungan rumah ke rumah.

Sunarru berujar, supaya petani mau menerapkan inovasi atau teknologi dari materi yang disampaikan penyuluh, materi penyuluhan harus didesain sebaik mungkin agar petani terdorong untuk menerapkan.

Materi penyuluhan harus memuat nilai-nilai teknis agar mudah diterapkan, nilai ekonomis agar memberikan keuntungan, dan nilai sosial agar diterima masyarakat.

Baca juga: Hadapi Tantangan Besar, Perusahaan Asuransi Jiwa Harus Lakukan Ini di Masa Pandemi

Tak hanya materi penyuluhan, kepercayaan diri mampu berhasil (self efficacy) dinilai penting supaya petani bisa menerapkan inovasinya dengan cara yang tepat dan hasil yang membuaskan.

Agar kepercayaan diri tersebut tumbuh, petani harus memiliki pengalaman yang cukup, mampu belajar dari pengalaman orang lain, dan mampu membujuk orang lain.

“Penyuluh harus menggunakan metode penyuluhan yang efektif, agar petani bisa mengubah perilakunya menjadi lebih inovatif, dengan mengadopsi ide-ide inovasi yang disampaikan melalui materi penyuluhan,” ungkapnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Ketua KAFEGAMA MM Ikang Fawzi: Jika Real Estate Sehat, Industri Lain Akan Sehat Pula