Baca juga: Pesan Lucu Dosen Hukum UGM yang Jadi Bekal Hidup Subagya Santosa
Sebab, penampilan booth kental dengan sentuhan budaya tradisional dan kontemporer Indonesia, seperti musik gamelan.
Dalam kesempatan tersebut, ada pula peragaan busana khas Indonesia, yakni batik dan kebaya, dengan beragam corak sera motif.
“Tak ketinggalan peragaan busana nasional Indonesia oleh lenggak lenggok ‘peragawati’ DWP KBRI yang memukau para pengunjung,” ujar Dubes Djauhari.
“Sehingga semakin ingin mengenal lebih dekat Indonesia,” tambah pria 63 tahun asal Sulawesi Utara tersebut.
Wakil Dubes RI untuk Tiongkok, Dino R Kusnadi, yang turut hadir, menambahkan, Indonesia turut hadir dan aktif.
Baca juga: Alumnus FEB UGM Angkatan 1994 Raih Gelar Profesor Riset dari LIPI
Yakni dalam promosi wisata dan produk saat roda ekonomi dan kehudupan di Beijing memasuki new normal.
Kata Dino, event ini diadakan sebagai upaya Pemerintah Tiongkok kembali menghidupkan roda kehidupan dan perkonomian.
Namun, dengan tetap menjalankan standar kesehatan.
“Pembatasan jumlah pengunjung sebanyak 50% dari kapasitas pengunjung dengan penggunaan pemesanan tiket secara online merupakan salah satu caranya,” ucap Dino.
Adapun The 5th Colorful World Beijing International Culture Exhibition merupakan event internasional pertama di Beijing sejak pandemi Covid-19 merebak di Tiongkok.
Agenda ini dihadiri 30 perwakilan asing sebagai eksibitor, termasuk KBRI Beijing yang mewakili Indonesia. (Ts/-Th)
Baca juga: Hutan Tanaman Industri Harus Patuhi 3 Pilar Pelestarian
