Sulit Dicari, Ketua KAGAMA Human Capital Ungkap Cara Mencari Talent Digital di Era 4.0

741

Baca juga: Hadapi Pandemi, Antropolog UGM Ajak Masyarakat Belajar Ketangguhan Sosial-Ekonomi Para Petani di Desa Petung

HR bertugas untuk melakukan penyampaian nilai-nilai pengembangan bisnis melalui talent, leadership, dan organization. Pada dasarnya, kata Adi, kita bisa formulasikan dalam bentuk program talent management.

Adi mengatakan, cara menjalankan program tersebut diawali dengan memahami strategi bisnis, kemudian masuk ke tahap strategy talent plan.

Dalam strategy talent plan, sudah banyak perusahaan yang sudah mengimplementasikan strategi organisasi menggunakan teknologi digital, baik untuk marketing, produksi, dan kolaborasi manajemen. Apalagi di era adaptasi kebiasaan baru ini tentu dibutuhkan.

“Perhatikan kemampuan yang dimiliki perusahaan dari kacamata human resources, agar bisa bermain juga sebagai bussiness player.”

“Termasuk juga peran-peran apa saja yang dibutuhkan perusahaan agar bisa membantu implementasi strateginya dan kapasitas yang dibutuhkan, ini perlu analisis tersendiri. Lewat talent management kita harus memahami ini,” terang alumnus Magister Manajemen UGM angkatan 2005 ini.

Baca juga: Bisnis Burger Tetap Bertahan, Walau Berkali-kali Dikalahkan Kompetitor

Setelah mengidentifikasi peran dan jumlah yang dibutuhkan, kata Adi, barulah kita membuat strategic talent plan untuk mencetak talenta-talenta tersebut.

Secara teknis, talent management meliputi beberapa langkah, yakni identified critical position (mencari segmen posisi yang fundamental dalam perusahaan), identified potential talent (mencari potensi yang dibutuhkan saat ini terutama kompetensi digital).

Kemudian melakukan conduct talent development (kembangkan talent dari dalam atau open recruitment dan memetakan talent-talent yang sudah didapatkan lalu diplot berdasarkan grade), serta retain and optimize talent pool (mempertahankan talenta untuk tetap loyal kepada perusahaan).

“Selanjutnya kita buat program pengembangan talenta, masing-masing grade memiliki planning yang berbeda. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan coaching, special assignment, dan training.”

“Terakhir, perusahaan harus mencari cara untuk mempertahankan talenta-talenta ini agar tetap berkomitmen dengan perusahaan, misalnya dengan pemberian fasilitas, insentif, dan sebagainya,” jelasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Perspektif Linguis Sastra Indonesia UGM soal Kata Anjay