Gelar Malam Tirakatan HUT Ke-75 RI, KAGAMA Sumsel Mencoba Mentradisikan Hal Baik

334

Baca juga: Kata Diaspora KAGAMA: Masyarakat AS Hampir Tak Mengenal New Normal

Hal itu menurut Joko merupakan sisi baik dari pandemi Covid-19. Meski demikian, tak bisa dimungkiri bahwa dampak pandemi membuat pekerjaan semakin berat.

“Sudah empat kali kita bertemu melalui zoom. Ke depan, kita harus bersama-sama menghadapi tantangan ini,” ucap Joko.

“Jangan menghindar. Tanpa ada tantangan, kita tidak bisa maju,” sambung pria kelahiran 1957 tersebut.

Acara berlanjut dengan acara inti, yakni renungan kemerdekaan dan semangat nilai kejuangan bangsa dari sesepuh KAGAMA Sumsel, dr. H Burlian Abdullah.

Burlian berpesan, dengan takwa sebagai karakter bangsa, seseorang harus ikut melakukan pembangunan multidimensional. Hal itu seperti diamanahkan dalam pembukaan UUD 1945.

Burlian Abdullah. Foto: Ist
Burlian Abdullah. Foto: Ist

Baca juga: Upaya yang Harus Dilakukan Indonesia untuk Membasmi Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan

“Setiap kali merayakan HUT RI, kita sudah seharusnya mengingat apa yang diharapkan oleh para founding fathers,” kata Burlian.

Bagi Burlian, kemerdekaan yang diperoleh Indonesia 75 tahun lalu bukan semata-mata karena usaha para pejuang.

Sebab, menurutnya, kemerdekaan tidak akan terjadi jika Tuhan tidak memberikan rahmat-Nya.

Karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus bersyukur kemerdekaan itu bisa diraih dan dirasakan.

Baca juga: Bisnis Digital Butuh Personal Branding, 3 Hal Ini Harus Dikembangkan Para Pelaku Usaha

Tarech Rasyid. Foto: Ist
Tarech Rasyid. Foto: Ist

“Dengan kesadaran yang tinggi sebagai bangsa yang bermartabat, marilah kita sebagai generasi penerus mencontoh para pejuang dengan takwa,” ucap Burlian.

Acara pun dilanjutkan dengan hiburan dan obrolan santai. Dalam sesi ini, Joko Siswanto memberi penampilan tembang Macapat Dhandhanggula ciptaannya sendiri.

Ada dua judul yang ditembangkan oleh Joko, yakni Mangayubagya HUT RI Ke-75 dan Mardika Saking Covid-19.

Setelah Joko tampil, ada Dr. Tarech Rasyid, M.Si yang unjuk gigi. Alumnus Filsafat UGM yang kini jadi rektor Universitas IBA Palembang ini menampilkan puisi gubahannya yang berjudul Bendera Merah Putih Berlumur Darah.
 (Ts/-Th)

Baca juga: Direktur BukaPengadaan Alumnus UGM Ungkap Peluang Bisnis Ritel Indonesia di Masa Pandemi