KAGAMA.CO, SLEMAN – KAGAMA Orchids (KO) bisa menjadi agen untuk konservasi dan edukasi anggrek berbasis kemasyarakatan.
Dengan anggota yang beragam, latar belakang ilmu, dan keahlian mestinya KO bisa bekerja sama dengan masyarakat dan pemangku kepentingan (stake holder) lain dalam konservasi dan pelestarian anggrek asli indonesia.
Salah satunya anggrek endemik Merapi. Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Kagama H. Ganjar Pranowo SH,M.IP dalam pertemuan dengan pengurus KO, di Kebun Anggrek Musimin di wilayah Turgo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (21/02/2021).
Dalam kunjungan tersebut Ganjar meminta KO untuk jeli melihat persoalan konservasi dan edukasi anggrek Merapi.
Pasalnya, sampai saat ini pegiat konservasi anggrek masih sedikit sehingga butuh perhatian.
Baca juga: KAGAMA Sulbar Gotong Royong Galang Donasi untuk Korban Gempa Bumi di Mamuju dan Majene
Ganjar mengapresiasi upaya Musimin, salah satu pegiat konservasi dan edukasi anggrek berbasis kemasyarakatan.
Sejak tahun 1994, Musimin telah berhasil mengumpulkan 110 spesies anggrek endemik Merapi dari total 173 spesies yang ada.
Salah satu jenis yang berhasil tangkarkan adalah anggrek Vanda Tricolor yang merupakan anggrek ikon Gunung Merapi.
Kesulitan yang dialami Musimin adalah menjaga kelestarian anggrek di habitat asli karena berada di wilayah Gunung Merapi yang aktif melakukan erupsi.
Saat ini Musimin tengah mencoba memperbaiki tata kelola konservasi dan edukasi tanaman anggrek dengan cara adopsi anggrek di hutan.
Baca juga: Warga KAGAMA Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Air
