Dubes RI untuk Tiongkok: Indonesia Harus Terapkan Strategi Komunikasi dan Promosi Wisata yang Berbeda Saat Normal Baru

351

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Gagas Produk Sambal Bahari Khas Balikpapan

Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa minat masyarakat Tiongkok ke Indonesia cukup tinggi.

“Minat wisatawan Tiongkok untuk ke Indonesia cukup signifikan dengan promosi kita di berbagai media di Tiongkok, mulai dari televisi hingga media sosial,” jelasnya.

Media sosial di Tiongkok menjadi wadah positif untuk mempromosikan pariwisata.

Djauhari mengatakan bahwa, pengguna media sosial di Tiongkok sebagian besar mayoritas dari kalangan milenial dan profesional.

Untuk itu, dalam promosi pariwisata Indonesia, Djauhari fokus menyasar dua kalangan ini.

Baca juga: Dosen Ilmu Tanah UGM Bagikan Tips Bercocok Tanam Tanpa Pupuk Tambahan dan Ramah Lingkungan

Jika pariwisata Indonesia mulai dibuka, maka Djauhari memastikan wisatawan agar mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

“Melakukan update secara intens tentang pariwisata Indonesia di media sosial ini sekaligus memotivasi wisatawan dari sekarang.”

“Harapannya, ketika transportasi sudah mulai jalan, wisatawan tak mengubah rencananya untuk berlibur ke Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, soal dibukanya kesempatan kerja bagi tenaga kerja dari Tiongkok, Djauhari mengharapkan adanya kesiapan infrastruktur, terutama jaringan internet yang memadai.

Pariwisata, kata Djauhari, menjadi sektor prioritas bagi Tiongkok saat ini.

Baca juga: Detektor Covid-19 Karya Peneliti UGM Bisa Beri Hasil 95 Persen Akurat