Begini Langkah Bupati Kubu Raya Cegah Krisis Pangan

200

Baca juga: Hadapi Kenormalan Baru, Ganjar Pranowo Bebaskan Biaya SPP di Jawa Tengah

Dalam menjaga ketahanan pangan, kata Muda, lahan-lahan pertanian yang ada harus dioptimalkan, dengan tetap menanam tanaman pangan. Misalnya, padi, palawija, hortikultura, dan sayuran.

Muda menerangkan, kegiatan penanaman padi dilakukan dengan menaati protokol pencegahan Covid-19.

Produktivitas pertanian di masa pandemi terus berjalan, sehingga produksi bahan pangan tertap berjalan maksimal.

Kemudian terkait pemasaran bahan pangan, Muda menyiasatinya dengan membangun kerja sama dengan berbagai pihak.

Dengan kerja sama ini, Bupati muda mengarahkan program-program dari pemerintah, CSR, desa-desa, dan sektor swasta untuk membeli beras lokal di Kubu Raya.

Baca juga: Kata Dokter Hewan Alumnus UGM tentang Ketentuan Pemeliharaan dan Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi

“Saya pikir harga bahan pangan ini akan naik di pasaran, sehingga nilai tukar petani atau NTP yang menjadi indikator daya beli petani maupun pendapatan petani bisa kuat dan meningkat,” jelas bupati alumnus S2 Kenotariatan UGM tersebut.

Menurutnya, penting bagi semua wilayah di Kubu Raya mempertahankan ketersediaan stok pangan di tengah krisis akibat pandemi.

Selain giat meningkatkan produktivitas pertanian, Bupati Muda berupaya membatasi pengeluaran stok pangan ke daerah lain.

“Belum diketahui kapan berakhirnya pandemi ini. Kita harus mandiri dalam hal pangan dengan menjaga stabilitasnya. Jangan sampai bergantung pada pasokan dari daerah lain,” tuturnya.

Besar harapan Bupati Muda, hasil panen memiliki kualitas yang baik seperti panen sebelumnya. Penanaman lancar, tanpa ada gangguan hama. (Kn/-Th)

Baca juga: Belajar dari Kisah Nabi Ibrahim untuk Menghadapi Pandemi