Kemenko PMK: Upaya Penanganan Covid-19 Jangan Hanya Melibatkan Ahli Kesehatan Saja

130

Baca juga: Tiga Hal Penting yang Membuat Wahyudi Anggoro Hadi Kembali ke Desa

“Segera adakan tes swab bagi pasien yang diduga PDP dan langsung kirimkan hasilnya ke laboraturium. Minta untuk diprioritaskan, supaya lebih cepat diketahui status kefatalannya.”

“Dengan cara ini harapannya tidak ada lagi konflik dengan ahli waris atau keluarga jenazah,” ujar alumnus Magister Administrasi Publik UGM angkatan 1996 ini.

Selain penjemputan jenazah secara paksa, banyak juga peristiwa penolakan rapid test.

Masyarakat yang panik karena salah menerima informasi, berpikir bahwa rapid test memberikan pertanda buruk bagi mereka.

Muhadjir menerangkan, memeriksa prakondisi masyarakat perlu dilakukan, utamanya terkait kesiapan mereka melakukan rapid test.

Baca juga: Siasat Aini dalam Memperpanjang Umur Gerakan Canthelan

“Gugus tugas dareah dan pemda, sebaiknya jangan hanya melibatkan ahli kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19.”

“Untuk melakukan pendekatan ke masyarakat, sangat baik jika melibatkan juga pihak lain seperti sosiolog, ahli demografi, atau ahli ekonomi,” jelas pria kelahiran 1956 itu.

Dengan pendekatan sosial oleh para ahli tersebut, kata Muhadjir, pemerintah dan gugus tugas semakin paham dengan kondisi lapangan atau setting sosial yang terjadi. Sehingga bisa memberikan pemahaman yang lengkap kepada masyarakat. (Kn/-Th)

Baca juga: Ganjar Ajak Alumnus FARMASI UGM Bantu Selesaikan Permasalahan Akibat Pandemi Covid-19