KAGAMA Dorong UKM Indonesia Masuk Pasar Global

403

Baca juga: Menertawakan Tragedi dalam Kehidupan Sendiri adalah Tingkatan Humor Paling Berkualitas

Untuk itu alumnus Fakultas Hukum UGM ini menyambut baik seminar KAGAMA Inkubasi Bisnis ini sebagai upaya untuk mencari terobosan memajukan UKM, khususnya dalam hal pemasaran produk ke pasar global.

Ganjar berharap setelah seminar ada tindak lanjut misalnya dengan membangun kerja sama antara KAGAMA, pemda, PPI, ATT Group, dan lainnya.

Sementara itu, Bambang E. Marsono menyebut UKM selalu lebih tahan banting dibanding perusahaan-perusahaan besar.

Hal itu dilihatnya dari setiap terjadi krisis, maupun pasca krisis ekonomi di Indonesia.

“Kita perlu membantu para UKM untuk meningkatkan pangsa pasar, terutama pasar ekspor,” ucap Bambang.

Baca juga: Antivirus Belum Ditemukan, Begini Terapi Penyembuhan Covid-19

“Di era digitalisasi seperti sekarang ini, e-commerce adalah sebuah keniscayaan, dan Alibaba.com adalah ahlinya,” tambah Direktur Utama PT Brantas Abipraya ini.

Kemudian dalam sesi pemaparan, Felix Yang, mengatakan peta pembeli global saat ini bergeser ke usia 18-34 tahun. Hal ini menurutnya merupakan tantangan bagi UKM Indonesia.

“Nilai transaksi B2C (Business to Consumer) e-commerce dipersepsi lebih besar, padahal B2B (Busines to Business) enam kali lebih besar,” ujarnya.

Felix menambahkan, pergeseran tren tersebut ditandai dengan permintaan buyer global B2B yang meningkat 65 persen dalam tiga tahun terakhir.

“Persentase buyer B2B online mencapai 90 persen, tetapi persentase UKM B2B yang go online baru 29 persen,” tutur Felix.

Baca juga: Dianggap Berlebihan, Strategi Ini Justru Mampu Menekan Angka Penularan Covid-19 di Vietnam