Alumnus Farmasi UGM Angkatan 1983 Resmi Nakhodai Badan Standardisasi Nasional

1385

Baca juga: Sinergitas Anggota KAGAMA Rokan Hilir Lahirkan Upaya demi Majukan Ekonomi Masyarakat

Sebelumnya, Kukuh menempati posisi Deputi Bidang Penelitian dan Kerja Sama Standardisasi BSN.

Dalam pidato usai pelantikannya, dia menjelaskan visinya sebagai Kepala BSN.

Kukuh mengaku akan melanjutkan cita-cita UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.

“Yaitu melindungi masyarakat Indonesia dalam aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan. Serta untuk menyehatkan daya saing nasional maupun di pasar global,” tutur Kukuh, melansir laman BSN.

“Untuk mewujudkan hal itu, beberapa langkah yang dilakukan di antaranya dengan strategi merumuskan SNI.”

Baca juga: Plt Dirjen Dikti Nizam Bicara soal Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Menyongsong New Normal

“Yakni dengan fokus merumuskan SNI yang diperlukan untuk perlindungan dan meningkatkan daya saing,” terang pria yang mendapatkan gelar Apoteker dari Fakultas Farmasi UGM pada 1989 tersebut.

Kukuh mengatakan, dalam penerapan standar, BSN akan mengenalkan SNI lebih intens lagi kepada UMKM. Hal itu agar UMKM semakin mampu bersaing dengan produk luar.

Dalam konteks penilaian kesesuaian, lanjut Kukuh, BSN akan memelihara dan meningkatkan pengakuan internasional yang sudah diperoleh di bidang penilaian kesesuaian.

“Terakhir, BSN harus mampu memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan stakeholder terkait standardisasi dan penilaian kesesuaian,” ucap Kukuh.

“BSN tidak boleh menjadi rantai birokrasi baru yang menghambat daya saing nasional,” pungkas pria yang hobi bermain musik ini.

Baca juga: Strategi Bupati Willem Wandik untuk Menjaga Status Hijau Kabupaten Puncak