Isu Sosial dan Lingkungan Jadi Bahasan dalam Seminar Daring KAGAMA NL

635

Baca juga: KAGAMA DKI Berbagi Cerita tentang Suka Duka Penanganan Pasien Covid-19

“Kurva epidemiologi Belanda telah menurun dan saat ini stabil di titik terendah dengan penambahan orang yang terinfeksi sangat minim per harinya,” tutur Dubes Puja.

Diplomat asal Bali tersebut juga mempersilakan seluruh audiens untuk mendukung dan berpartisipasi dalam aksi KAGAMA Care.

Pemaparan pertama disampaikan Dr. Sukamdi yang menyampaikan pentingnya memperhatikan pelayanan kebutuhan dasar.

Terutama bagi kelompok rentan pandemi ditinjau dari tiga aspek.

“Pertama Fertility, yang diperkirakan akan ada kenaikan 10% kelahiran dalam waktu dekat yang harus diantisipasi dengan persiapan protokol sistem kesehatan yang baik,” ujar Dr. Sukamdi.

Baca juga: KAGAMA Menulis V Jadi Ajang Peluncuran Buku The Story of Gondes Karya Nursodik Gunarjo

“Kedua Mortality, orang lanjut usia perlu diperhatikan karena termasuk kelompok rentan dalam masa pandemi ini.”

“Ketiga Population mobility, terutama bagi kelompok yang memerlukan mobility untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka tetapi mereka tidak dapat melakukannya selama pandemi berlangsung,” jelasnya.

Kesempatan selanjutnya diisi oleh Ahmad Arif yang menilik masalah perlindungan kelompok rentan.

Arif memberikan tiga rekomendasi kebijakan yang bisa dibuat dan diterapkan Indonesia.

“Pertama, arah baru pembangunan nasional. Kedua, peningkatan sistem pelayanan masyarakat,” tutur Arif.

Baca juga: Gerak KAGAMA NTT dalam Membantu Penanganan Wabah Covid-19

“Ketiga, reformasi data dan tata kelola informasi untuk memperbaiki system birokrasi dalam menghadapi Covid-19 dan masalah-masalah lain di Indonesia,” bebernya.

Kemudian Prof. Haryadi memberikan pandangan soal virus corona penyebab penyakit Covid-19.

Dia mengatakan, transmisi virus corona ke manusia dapat diperparah akibat aktivias perusakan habitat satwa liar yang menjadi inang.

Di samping juga karena perubahan iklim, serta konsumsi, perburuan, dan perdagangan satwa liar.

Satwa liar itu seperti kelelawar, ular, kucing, makaka, hamster, musang, dan cerpelai.

Karena itu, Prof. Haryadi mengimbau untuk memelihara habitat satwa liar demi mengurangi potensi transmisi.

Terakhir, Frank Bierman memandang Covid-19 menjadi faktor pendorong penting bagi dunia untuk melakukan pengaturan perilaku dan pembatasan aktivitas manusia.

Hal itu dalam rangka mewujudkan Sustainable Development Goals sebagai acuan pembangunan yang menyelamatkan bumi. (Ts/-Th)

Baca juga: Kenangan Haru Ketua KAGAMA Lampung Saat Berebut Bangku di Kampus Ngasem