Baca juga: Optimisme Kebangkitan Ekonomi di Indonesia Pasca Covid-19
“Saat ini UGM mengelola lebih dari 45.000 website. Terdiri dari website resmi institusi, website kegiatan sperti seminar, jurnal, dan blog yang dimiliki dosen, mahasiswa dan karyawan,” paparnya.
Alumnus Teknik Elektro UGM angkatan 1993 itu memandang, penggunaan situs tersebut sangat memengaruhi google indeks, sehingga mempermudah pemeringkatan.
Widaywan bertutur, banyaknya situs UGM yang terindeks dengan baik akan meningkatkan keberadaan secara digital.
Begitu pula dengan konten yang baik, akan banyak disitasi oleh situs lainnya.
Hal-hal tersebut dinilainya memengaruhi pemeringkatan 4ICU maupun Webometrics.
Baca juga: Sekolah Vokasi UGM Bikin warungjogja.com untuk Bantu UMKM
Di sisi lain, kata Widayawan, UGM terus melakukan perbaikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran apalagi di masa pandemi kegiatan dilakukan secara online.
Kendati kini berada di peringkat pertama dalam daftar kampus terbaik di Indonesia.
“Adanya WfH (work from home) dan SfH (study from home) membuat kemudahan akses situs UGM harus lebih ditingkatkan dari berbagai wilayah Indonesia dengan kondisi infrastruktur yang beragam,” ucap Widyawan.
“Selain itu, secara konten harus lebih ditingkatkan agar sesuai dengan model pembelajaran daring,” pungkasnya. (Ts/-Th)
Baca juga: Apa Saja yang Harus Disiapkan Indonesia untuk Menghadapi New Normal?
