Strategi Pegiat Dunia Film untuk Dapat Bertahan pada Masa Pandemi

1152

Baca juga: Syawalan Daring KAGAMA Jadi Momentum Menggerakan Energi Positif dan Solutif Hadapi Pandemi COVID-19

Kata dia, penumpukan film ini adalah hal yang membuat pukulan paling besar dari sisi ekonomi.

Menayangkan film-film baru melalui televisi jelas tidak untung meskipun bisa.

“Sementara rumah produksi akan sangat berat untuk menjalankan produksi film baru,” ucap Rommy.

Bagi Rommy, mereka yang terjun di dunia perfilman kini merasakan hal yang sangat berat.

Pria asal Semarang ini pun menyarankan mereka untuk melakukan sebuah adaptasi untuk tetap bisa mengeluarkan kreativitasnya.

Baca juga: Saran Bupati Kabupaten Puncak Alumnus UGM untuk Hadapi Kelangkaan Pangan: Kembali ke Tradisi Leluhur

Pertama, berhemat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan mengambil peluang sekecil apa pun.

Kedua, untuk stasiun televisi, disarankan menayangkan program yang sudah jadi.

Misalnya kartun, tayangan ulang, atau program yang dikemas ulang.

Ketiga, proses pra produksi harus tetap jalan untuk menemukan konsep dan alur cerita suatu tayangan.

Di sisi lain, Rommy memandang, Pemerintah juga mesti turun tangan untuk membantu pegiat dunia film dan hiburan agar bisa bertahan dengan kebijakannya.

Baca juga: Alumnus FEB UGM Ini Sebut Industri Tekstil Indonesia Mampu Selamatkan Ekonomi dan Kesehatan di Masa Pandemi