Skema Dirjen Wikan Sakarinto untuk Nikahkan Prodi Vokasi dengan Dunia Kerja dan Dunia Industri

1638

Baca juga: Bagi Rimbawan KAGAMA Ini, Bukan New Normal yang Dibutuhkan Bumi

Delapan, Pihak industri memberikan bantuan peralatan laboratorium kepada kampus. Sembilan, joint research, yakni riset terapan dosen yang berasal dari kasus nyata di industri dan berbagai kegiatan atau program pernikahan lainnya.

Wikan lantas menjelaskan urgensi kesembilan paket tersebut.

“Paket ‘pernikahan’ nomor 1 sampai dengan nomor 6 adalah paket pernikahan minimum,” tutur Wikan.

“Paket nomor 7 sangat diharapkan terwujud, serta nomor 8 dan seterusnya, sangat baik bila terwujud,” beber Dekan Sekolah  Vokasi UGM periode 2016-2020 ini.

Khusus pada tahun ini, ucap Wikan, kampus-kampus vokasi didorong untuk berkolaborasi dengan industri guna menghasilkan karya riset terapan yang mendukung tanggap darurat Covid-19.

Baca juga: Ketua KAGAMA Pemalang Merasa Bangga Pernah Kuliah di Universitas Ndeso

Riset terapan diharapkan dapat diimplementasikan menjadi berbagai program pengabdian masyarakat.

Sehingga, teknologi terapan yang tercipta dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak pandemi.

Tak hanya itu, kampus dan industri juga diminta untuk bersinergi dalam menyiapkan langkah antisipasi keadaan New Normal pasca pandemi.

“Kurikulum dan skema pencapaian kompetensi SDM dirancang bersama,” tutur Wikan.

“Jadi, perubahan industri bergeser ke kondisi normal baru, juga harus diikuti dinamikanya oleh kampus dan kurikulumnya,” jelasnya.

Saat ini sudah ada beberapa kampus vokasi yang telah menjalankan skema pernikahan paket lengkap seperti yang dijelaskan Wikan.

Di antaranya adalah Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS), Sekolah Vokasi UGM, dan Sekolah Vokasi UNDIP. Ketiganya menikah dengan PT PLN Persero. (Ts/-Th)

Baca juga: Pendidikan dan Regulasi Kunci Penting Lawan Pelanggaran Etika Bisnis di Era Digital