Peneliti Alumnus UGM Yakin Ramadan adalah Pintu Berakhirnya Periode Kritis Wabah Covid-19

19232

Baca juga: KAGAMA TP Salurkan Bantuan Tahap Pertama Mahasiswa Terdampak Covid-19

Demikian juga pada 20 April saat Joko memperkirakan total ada 6.700 kasus, BNPB mengumumkan ada 6760.

“Jika grafik ini berlanjut, maka pada 1 Mei 2020 angka kasus diprediksi di kisaran 8.500,” tutur Joko.

“Periode puncak diprediksi akan mulai melambat pada hari ke-70 di sekitar 10 Mei 2020, dengan prediksi total kasus di kisaran 9.500-an kasus,” jelasnya.

Lebih lanjut,  Joko menilai akan ada pertambahan kecil jumlah kasus ketika memasuki periode pemulihan.

Sehingga, kata dia, prediksi total kasus pada akhir periode (tanggal 1 Agustus 2020) di kisaran angka 11.100 kasus.

Namun demikian, Joko menggaris bawahi  bahwa tidak ada satu pun peneliti yang bisa memprediksi secara akurat pertambahan jumlah kasus.

Demikian halnya juga kapan sebuah negara akan terbebas dari wabah.

Baca juga: Kepedulian Dubes Wahid kepada Mahasiswa Indonesia saat Wabah Corona Merebak di Rusia

Sementara itu, jika ditinjau hasilnya, prediksi Joko berbeda dari milik Guru Besar Statistika Fakultas MIPA UGM, Prof. Dr. rer. nat. Dedi Rosadi, S.Si., M. Sc.

Dedi membuat prediksi berdasarkan pemodelan matematika bersama sejumlah pakar.

Pakar itu yakni Heribertus Joko (Alumnus FMIPA UGM) dan Dr, Fidelis I Diponegoro (Pengarang Worry marketing, sekaligus alumnus PPRA Lemhanas RI).

Dedi memaparkan prediksinya pada Rabu (1/4/2020). Dia mengatakan, jika intervensi Pemerintah berhasil dengan baik, pandemi akan berakhir pada akhir Mei 2020.

Yaitu ketika total penderita positif terjangkit virus minimal 6200 orang. Dedi juga menyebut pandemi di Indonesia bakal benar-benar tuntas pada awal Juni 2020. (Ts/-Th)

Baca juga: Kisah Perempuan Berkarier Alumnus FISIPOL UGM, Belajar Down To Earth dari Kampus Kerakyatan