6 Usulan Kebijakan Ekonomi untuk Atasi Pandemi Covid-19

1767

Baca juga: Prof. Soekanto Reksohadiprojo dalam Memori: Tentang Kebijaksanaan, Kecerdasan dan Humanisme

Gumilang menjelaskan, kondisi ini juga akan menyulitkan masyarakat mengambil keputusan ekonomi yang optimal, tidak hanya di sektor rumah tangga, tetapi juga di sektor bisnis.

Keempat, menjaga asa masyarakat dengan informasi yang kredibel.

Pemerintah dan relawan bisa melibatkan tokoh masyarakat, termasuk ulama untuk menyikapi intervensi kebijakan kepada masyarakat selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Jangan lupa memastikan adanya informasi yang kredibel antar lembaga pemerintah, serta memanfaatkan jaringan pemda hingga ke tingkat RT,” tuturnya.

Kelima, menjaga rantai pasokan bahan mentah dan bahan baku sektor industri.

Gumilang mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan krisis global yang mengganggu rantai pasokan global.

Industri tidak hanya mengalami penurunan ekspor, tetapi juga kesulitan mendapatkan bahan baku.

Baca juga: Apoteker Alumnus UGM Beberkan Jenis Sabun yang Cocok untuk Basmi Virus Corona

Untuk itu, pemerintah perlu bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi usaha, misalnya APINDO dan KADIN dalam mengidentifikasi kebutuhan bahan baku. Lalu melakukan shifting produksi ke alat kesehatan esensial.

“Ke depan mungkin kita perlu juga menerapkan norma baru dengan melakukan digital supply network  dari perekonomian negara.”

“Ini mempermudah kita melakukan identifikasi jumlah kebutuhan dan produksinya, sehingga gap analysis bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat,” terangnya.

Keenam, menjaga likuiditas sektor keuangan dan minimisasi risiko gagal bayar.

Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan koordinasi dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan memastikan likuiditas yang cukup hingga unit daerah terkecil.

“Kemudian mengidentidikasi resiko pada kreditur bada dan relaksasi kredit badan, serta mengidentidikasi resiko yang heterogen pada kreditur individu dan kebijakan relaksasi kredit individu,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Upaya KBRI Den Haag Lindungi Mahasiswa Indonesia di Belanda di Tengah Wabah Covid-19