Ada Ledakan Informasi dan Audiens yang Terpecah dalam Situasi Pandemi Covid-19

243

Baca juga: Hal yang Seharusnya Dilakukan Relawan Covid-19 dalam Menyampaikan Informasi kepada Publik

Kondisi ini di sisi lain lebih memudahkan penyebaran informasi. Audiens kini berada di concern yang sama, yakni wabah Covid-19.

“Sebetulnya itu memberikan satu peluang, bagaimana menyampaikan pesan dengan data yang bagus melalui dedicated side, yang dimiliki oleh BNPB maupun Kemenkes bisa menjangkau semua lapisan publik,” jelas dosen yang akrab disapa Dodi ini.

A Dedicated Side, kata Dodi, terdiri dari data, target, dan koherensi pesan.

Hal ini perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik, sehingga bisa memberikan informasi yang tepat sasaran.

Dua jenis informasi yang dihasilkan yakni informasi terbatas dan informasi umum yang dapat diakses publik sesuai kepentingannya.

Baca juga: Masyarakat Jadi Garda Terdepan Pencegahan Covid-19

Di luar ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, ada sedikit ruang bagi kita untuk relatif optimis di tengah pandemi Covid-19.

Seperti niat pemerintah yang akan mengalokasikan anggaran untuk kesehatan sebesar Rp75 Triliun, sosial sebesar Rp110 Triliun, pemulihan ekonomi sebesar Rp150 Triliun, serta insentif perpajakan dan stimulus KUR sebesar Rp70,1 Triliun.

“Pemerintah di mana pun, tidak akan mampu mencapai tujuan-tujuan kebijakannya tanpa memiliki sebuah perencanaan dan eksekusi komunikasi yang efektif.”

“Tetapi, slogan ini juga bisa dibalik. Tanpa rumusan tujuan dan miskinnya perencanaan kebijakan, pemerintah tak akan mampu menyelenggarakan komunikasi yang efektif,” ujarnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Antisipasi yang Perlu Dilakukan Pemerintah dan Relawan Terhadap Dampak Covid-19