Lurah Alumnus UGM Bikin Terobosan Pusat Data Tanggap Corona di Panggungharjo Bantul

1378

Baca juga: Yuk, Bantu Pedagang Bonbin di Tengah Wabah Covid-19

Yakni guna memitigasi baik pencegahan, penanganan maupun penanggulangan dampak baik klinis maupun nonklinis.

Lebih lanjut, Wahyudi berkata, Modul yang ketiga adalah ‘Modul Mitigasi Klinis’ berbasis web aplikasi.

Yaitu  untuk memonitoring dan asistensi harian kepada warga yang beresiko terdampak secara klinis.

Pemerintah Desa Panggungharjo memanfaatkan aplikasi googledocs untuk mendata kondisi terkini warganya.

Alumnus Fakultas Farmasi UGM, Wahyudi Anggoro Hadi, memiliki inovasi tanggap virus Corona di Desa Panggungharjo, Bantul. Foto: Ist

Alumnus Fakultas Farmasi UGM, Wahyudi Anggoro Hadi, memiliki inovasi tanggap virus Corona di Desa Panggungharjo, Bantul. Foto: Ist
Alumnus Fakultas Farmasi UGM, Wahyudi Anggoro Hadi, memiliki inovasi tanggap virus Corona di Desa Panggungharjo, Bantul. Foto: Ist

Baca juga: Genius Umar Akui Ilmu-ilmu dari UGM Bermanfaat Bagi Tugasnya sebagai Walikota Pariaman

Selain itu, mereka juga membuka nomor hotline sebagai pusat informasi Corona yang bisa diakses via WhatsApp.

“Sedangkan modul yang keempat adalah ‘Modul Mitigasi Ekonomi’ yang digunakan untuk identifikasi kelompok terdampak,” ucap Wahyudi.

“Sehingga bisa digunakan sebagai dasar dalam melakukan upaya pencegahan berupa pemberian pekerjaan bagi yang kehilangan pekerjaan melalui program PKTD.”

“Serta Program Sejengkal Tanah Seluas Harapan maupun upaya penanganan dan penanggulangan melalui program jaring pengaman dengan mengoptimalkan peran lembaga desa Bapel JPS,” jelas pria kelahiran 1979 ini. (Ts/-Th)

Baca juga: Musyawarah Inklusif Dibutuhkan Demi Penggunaan Dana Desa yang Lebih Optimal