“CDC tidak merekomendasikan orang sehat memakai masker untuk melindungi diri dari penyakit pernapasan, termasuk Covid-19,” tulis pernyataan resmi CDC di akun Twitter-nya.
CDC mengimbau masker direkomendasikan untuk dikenakan oleh orang yang telah menunjukan gejala Covid-19.
Hal itu agar orang yang telah terkena virus tidak menyebarkannya kepada orang lain.
Masker juga direkomendasikan CDC untuk dipakai petugas kesehatan di rumah sakit.
Malah, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dan Epidemiologi Universitas Iowa, Dr.Eli Perencevich, menilai masker meningkatkan risiko infeksi bagi orang sehat.
Baca juga: Keponakan Haji Agus Salim Dukung Gerakan Masyarakat Peduli Hutan Indonesia Gagasan Rimbawan KAGAMA
“Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat dapat melindunginya,” tutur Perencevich melansir laman Forbes.
“Mereka yang memakai masker secara salah dapat meningkatkan risiko infeksi. Sebab, mereka jadi lebih sering menyentuh wajah,” katanya.
Sebagaimana pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyebaran virus corona yang paling utama adalah melalui tetesan cairan (droplet) bersin atau batuk yang mengandung mikroorganisme Covid-19.
Karena itu, penggunaan masker tidak terlalu berpengaruh karena virus ini tidak menyebar melalui udara, melainkan tetesan cairan. Sehingga, tangan mesti dijaga kebersihannya.
Namun, Direktur Unit Patogen Khusus Bostan Medical Center, Dr.Nahid Bhadelia, menilai bahwa hand sanitizer tidak lebih efektif ketimbang cuci tangan biasa dengan sabun.
Baca juga: KAGAMA Berkomitmen Bantu Pemerintah Atasi Wabah Corona
