Baca juga: Prof. Agus Sartono: Informasi Asimetris Harus Diperkecil untuk Menghindari Kegagalan Kebijakan
Tak cuma itu, Rohidin juga menyatakan jembatan ini bisa menjadi poros urat nadi Provinsi Bengkulu yang terhu dengan Sumatera Barat dan Lampung.
Adapun Kepala Satuan Kerja BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional) Bengkulu Akmizal menjelaskan, pembangunan Jembatan Manula ini menjadi prioritas Kementerian PUPR untuk diselesaikan pada 2019.
Sedangkan Camat Nasal, Sirajudin, mengatakan, “Kami yakin ini akan mengurangi risiko angka kecelalaan terutama kendaraan dari arah Bengkulu menuju Lampung yang membawa beban berat”.
Pernyataan Sirajudin didasarkan pada fenomena ketika mobil besar dan bermuatan berat tak mampu melewati dua tanjakan terjal di jembatan lama.
Dua tanjakan terjal yang sering disebut masyarakat sekitar sebagai Tebing Yurin dan Tebing Pak Tua kerap mengakibatkan kecelakaan. (Tsalis)
Baca juga: Mengapa Penggunaan Pestisida di Indonesia Masih Tinggi?
