Nama Didi Kempot Kembali Bergema dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-70 UGM

801

Baca juga: Inovasi Cakar Ayam Modifikasi Karya UGM Dapat Mendukung Pembangunan Ibu Kota Baru

Dari percakapan dengan sang sopir, mini konser Didi Kempot tersebut mampu menarik jutaan pasang mata untuk menonton melalui Youtube.

Artinya, sekecil apapun yang dilakukan oleh sivitas akademika UGM akan berdampak besar dan memengaruhi peristiwa global.

“Artinya kita mesti merasa terpanggil bahwa apa yang kita lakukan di UGM harus memiliki rasa tanggung jawab untuk mengubah dunia menjadi lebih baik,” tutur Prof. Laksono menambahkan.

Prof. Laksono melanjutkan, dari fakta sejarah, penting untuk dipahami bahwa bangsa Indonesia mendirikan UGM sebagai almamater, bagai ibu mengasuh dan membesarkan hati anak-anaknya yang sedang susah agar bahagia dan cerdas dalam mengasuh masa depan.

Sejak awal berdiri hingga sekarang, UGM memiliki budaya inovatif dan kreatif dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Baca juga: Gudeg dan Lotek Kurang Mengenyangkan, Tapi Mengandung Energi yang Sangat Tinggi

“Sivitas akademika UGM bersama alumni telah dan akan terus bergotong-royong mendukung kemajuan pendidikan dan penelitian, agar terus ber-Tri Dharma bagi pencerdasan kehidupan bangsa di seluruh tanah air,” tandasnya.

Rapat Senat Terbuka ini merupakan puncak rangkaian Dies Natalis ke-70 dan Lustrum ke-14 UGM.

Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA), Pimpinan Universitas, Pimpinan dan Anggota Senat Akademik, serta Pimpinan dan Anggota Guru Besar.

Acara dibuka oleh Ketua MWA, Prof Pratikno dan dilanjutkan dengan penyampaian laporan tahunan dari Rektor Prof Panut Mulyono. (Ezra)

Baca juga: Ada Wajah Ibu Kota Baru di Pameran Arsitektur WA+U KATAGAMA