Teknologi Berkembang Pesat, Masyarakat Jangan Hanya Jadi Penonton!

247

Baca juga: Millenial Fest Industri 4.0 Semarakkan pra Munas KAGAMA XIII

Pada 2018 tercatat Gojek telah berkontribusi sebanyak Rp1,8 triliun.

Senada dengan Michael, Imam Wahyudi, jurnalis dan pengamat millenial mengatakan inovasi dibutuhkan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Namun demikian, dia mengajak masyarakat untuk tidak sekadar melihat aspek perkembangan manufaktur dan pertumbuhan ekonomi.

Alumus FISIPOL UGM itu mengajak masyarakat untuk melihat aspek perubahan gaya hidup yang terjadi akibat pesatnya perkembangan teknologi.

“Pengguna medsos aktif di Indonesia sebanyak 130 juta jiwa. Selain millenial, penggunanya juga generasi kolonial (tua-red). Gaya hidup kita berubah, apa-apa internet. Dan nanti apa yang akan kita lakukan?” tanya Imam.

Baca juga: Koesnadi Lelang Pulpen Tua Demi Bangun Wisma KAGAMA

Imam mengajak masyarakat untuk siap dengan teknologi.

Infrastruktur teknologi yang telah disiapkan pemerintah, kata Imam, jangan hanya dimanfaatkan untuk kegiatan konsumtif.

Misalnya, saat ini di Indonesia terdapat 400 palapa ring yang menghubungkan antar daerah dengan koneksi internet.

Imam mengajak masyarakat untuk melihat hal tersebut sebagai peluang.

“Jangan sampai kita hanya menjadi penonton. Kita musti ikut andil atas apa yang telah dibangun pemerintah,” tegasnya.

Dia mengajak masyarakat untuk melihat potensi diri meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Yang terpenting, kata Imam, konsep-konsep yang sederhana segera diwujudkan, seperti yang telah dilakukan Gojek dalam mengawali sejarahnya.

“Pada 2030 ada 130 juta jiwa usia produktif. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton,” tandasnya. (Taufiq Hakim)

Baca juga: KAGAMA Riau Beri Bantuan Korban Kabut Asap