Teknologi Berkembang Pesat, Masyarakat Jangan Hanya Jadi Penonton!

247

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Munas Kagama 2019

“Tahun 2015 ternyata hampir 80 persen dari orang yang antar barang, adalah makanan. Ada peluang. Lalu kita kembangkan Go Food di 2016. Sebelumnya kami hanya punya tiga layanan; Goride, Gosend dan Gomart,” ungkapnya.

Gojek, kata Michael, selalu melihat perkembangan.

Pada 2016-2017 tren di Indonesia adalah pembayaran.

Hal tersebut dilihatnya sebagai peluang, Gojek lantas meluncurkan fitur Gopay.

“Saat itu kita sudah jadi unicorn. Dan sekarang mejadi kebanggaan Indonesia karena kita juga beroperasi di luar negeri,” ujarnya.

Baca juga: Munas Kagama Tempo Dulu, Pak Koes Terpilih Dua Kali Berturut-turut

Michael menyayangkan, banyak orang yang menolak kehadiran teknologi karena kurang memanfaatkannya dnegan baik.

Dia mencontohkan Bu Nanik, salah satu mitra Gojek yang menyediakan makanan olahan pisang.

Sebelum bermitra dengan Gojek, Bu Nanik hanya mampu menjual 100 an pisang per hari.

“Dengan Gojek, sekarang Bu Nanik bisa menjual pisang ribuan. Omsetnya miliaran. Terakhir kemarin ketemu, anaknya dikuliahkan di UK,” kata Michael.

Di Medan, kata Michael, Gojek juga memberi dampak signifikan terhadap sektor ekonomi.

Baca juga: Kagama Goes to Munas Gelar Gerakan Bali Resik Sampah Plastik