Pengalaman Pertama Wakil Rektor UGM dan Bupati Kulonprogo Baca Puisi

159

TAMPIL di depan mahasiswa, dosen, jajaran pejabat perguruan tinggi serta publik adalah hal biasa bagi  Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada, Dr. Paripurna P. Sugarda, S.H., M. Hum., LL.M. Berbeda halnya tatkala Paripurna tampil di forum seni yang dihadiri mayoritas sastrawan dan seniman. Paripurna pun mengaku sempat nervous.

Kepada pembawa acara yang mendaulatnya untuk tampil ke atas panggung, Paripurna mengaku baru pertama kali baca puisi. Sebelunya ia sempat ragu, apakah akan tampil ataukah tidak saja. Tapi, akhirnya ia mantap untuk ikut tampil pada acara Peluncuran Buku Mata Khatulistiwa yang dihelat Lembaga Seni dan Sastra Reboeng, Sabtu (10/11/2018) malam di Kepatihan komplek Puro Pakualaman, Yogyakarta.

“Seminggu lalu saya dihubungi penyelenggara untuk baca puisi. Saya nggak berani balas. Ragu antara datang atau tidak. Belakangan Pak Nusyirwan menghubungi, bahwa puisi yang akan saya baca adalah pilihan Bu Nana Ernawati (Ketua Lembaga Seni dan Sastra Reboeng). Akhirnya saya bersedia,” ujar Paripurna yang kemudian membacakan puisi “Wonosari” karya Hasta Indriyana.

Sebelumnya, tampil pula membaca puisi sejumlah alumni Kampus Biru, antara lain Prof Dr Sri Adiningsih, M Sc yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, mantan Rektor UGM Prof Ir Dwikorita Karnawati, M Sc. Ph D yang kini menjabat Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),  serta dr. Hasto Wardoyo, SP. OG(K) yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kulonprogo, membacakan puisi “Nyepi” karya Wayan Jengki Sunarta. Hasto juga mengaku tidak sempat mempelajari puisi yang sudah disiapkan panitia.

“Ini pertama kali say abaca puisi. Mudah-,udahan bisa jadi pembelajaran yang lain. Terima kasih,” ucap Hasto diiringi tepuk tangan tamu undangan.

Tampil pula dari kalangan politisi, antara lain Nusyirwan Soedjono (anggota DPR RI periode 2009-2014) dan mantan Bupati Bantul Sri Surya Widati. Dari kalangan seniman, turut tampil antara lain Sitoresmi Prabuningrat, Nana Ernawati, Butet Kertaradjasa, Landung Rusyanto Simatupang, Iman Budhi Santosa, Hamdy Salad, Kedung Dharma Romansa, Indrian Koto, dan lainnya. [RTS]