Siswa Kejuruan Indonesia Raih 2 Medali Perak pada Ajang Dunia WorldSkills Competition 2019 di Kazan-Rusia

298

Baca juga: Mahfud MD: Indonesia Perlu Manusia yang Terdidik

“Prestasi ini merupakan suatu hal yang membanggakan dan merupakan bukti bahwa kulaitas sumber daya manusia Indonesia bersaing di tingkat dunia,” ungkap Dubes Wahid pada Selasa (3/9/2019) waktu setempat.

Lebih lanjut Dubes Wahid menambahkan peta kekuatan perekonomian dan perkembangan kemajuan pembangunan di banyak negara maju berada di tingkat menengah, yaitu para profesional kejuruan yang didukung oleh sistem pendidikan ilmu-ilmu terapan bidang keterampilan vokasional yang berkualitas.

“Ajang yang diikuti oleh banyak negara maju ini dapat dimanfaatkan untuk menimba ilmu dan pengalaman dari negara peserta lainnya serta memperkuat jejaring kerja,” ujar alumnus Sastra Inggris UGM itu.

Kunjungan Bilateral

Di tengah-tengah kegiatan ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan delegasi yang didampingi Dubes RI untuk Rusia juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pendidikan Federasi Rusia, Olga Vasilyeva.

Pertemuan membahas prospek dan peluang kerja sama bilateral terkait pengembangan pendidikan keterampilan vokasional kedua negara.

Pertemuan bilateral Mendikbud RI dengan Menteri Pendidikan Rusia. Foto: KBRI Moscow
Pertemuan bilateral Mendikbud RI dengan Menteri Pendidikan Rusia. Foto: KBRI Moscow

Baca juga: Menyikapi Guncangan Ekonomi Digital di Dunia Keuangan dan Pasar Modal

Menteri Pendidikan Rusia menyambut baik kerja sama bidang pendidikan, khususnya vokasional dengan Indonesia dan berjanji akan mengirimkan guru ahlinya untuk melakukan pelatihan bagi para guru sekolah kejuruan di Indonesia (training the trainer).

Indonesia sudah delapan kali turut serta pada ajang WorldSkills Comptetition sejak pertama kali berpastisipasi pada tahun 2005 dan telah menunjukkan peningkatan prestasi yang signifikan.

Pada kali pertama berpartisipasi, Indonesia mengikuti 4 bidang lomba saja dan tidak memperoleh juara apapun dengan menduduki peringkat 35 dari 37 negara peserta.

Akan tetapi, pada tahun 2017 berhasil meraih 2 medali perak dan 12 medali kehormatan untuk 29 bidang lomba dan menduduki peringkat 16 dari 57 negara peserta.

Sebelum keberangkatan ke Rusia, delegasi Indonesia sempat melakukan audiensi dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Istana Merdeka.

Peserta Indonesia yang berhasil meraih medali perak adalah Hengki Sanjaya (Software Solutions for Business) dan Rizky Muhammad (IT Network Systems Administration); serta medali perunggu diraih Mochammad Hafid Miftah Fauzi (Plastic Die Engineering). (KBRI Moscow)

Baca juga: Soal Ekonomi Digital, Indonesia Perlu Buat Regulasi Khusus