Sektor Jasa Pengiriman Barang dan Logistik Punya Potensi Pasar yang Besar di Masa Pandemi

727

Baca juga: KAGAMA Jabar Siap Gelar Jalur Sutra untuk Hubungkan UMKM dan Destinasi Wisata Jabar-Magelang

“Di samping itu, sudah ada 9 juta digital talent, 346 ribu lapangan pekerjaan terkait cloud, dan 230 ribu lapangan kerja bergerak di bidang mobile broadband. Proyeksi ukuran pasar e-commerce pada 2020 ini diperkirakan bisa mencapai 130 triliun US dollar.”

“Kami dari perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman logistik kira-kira bisa memiliki 10 persen dari total ukuran pasar yang diperdiksi,” ujar alumnus Magister Manajemen UGM angkatan 1993 ini.

Melihat proyeksi pasar yang sangat besar itu, Wahyudi menemukan beberapa peluang bisnis yang bisa dibangun masyarakat selama pandemi.

Antara lain bisnis perdagangan online termasuk dropship, bisnis pengemasan barang, bisnis transportasi logistik, bisnis digital payment, bisnis tooklit kesehatan dan kebersihan, serta bisnis frozen food.

Namun, proses ini juga turut disertai berbagai tantangan, seperti pembuatan regulasi tambahan.

Baca juga: Kawruh Jiwa dari Ki Ageng Suryomentaram Bukanlah Ajaran Kelompok Kebatinan

Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, maka perlu ada regulasi baru yang mengatur digital supply chain.

Kemudian tantangan lain yang tak kalah penting yakni pengembangan infrastruktur dan SDM.

Beruntungnya, pemerintah sudah mendirikan Sekolah Manajemen Logistik untuk melawan tantangan tersebut.

PT Pos Indonesia, kata Wahyudi, sudah menerapkan digitalisasi layanan e-commerce yang disebut dengan Q9 Pos Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa PT Pos Indonesia sudah menerapkan transformasi digital.

“Perjuangan selama pandemi tidak mudah, kami harus taat pada protokol kesehatan. Puji syukur, pos pengiriman dan hantaran merupakan salah satu sektor yang diizinkan beroperasi selama pandemi.”

“Berkat kelonggaran ini, pendapatan sektor tersebut naik dan pasar tumbuh. Bersamaan dengan itu proses belajar terus berjalan,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Dirut BNI Syariah Alumnus Pertanian UGM: Potensi Industri Halal di Indonesia Rp3192 Triliun