Rusia Pasar yang ‘Terang’ bagi Indonesia

772
Robby mengatakan, saatnya Jogja untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi. Foto: Taufiq
Robby mengatakan, saatnya Jogja untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi. Foto: Taufiq

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Selama ini ekspor dari DIY lebih banyak ke Amerika, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Ir. Aris Riyanta, M.Si, keikutsertaan DIY dalam Festival Indonesia-Moscow pada 2-4 Agustus lalu merupakan ikhtiar untuk memperluas jaringan ekspor DIY.

Demikian disampaikan Aris dalam Dialog Budaya dan Gelar Seni YogyaSemesta ke-120 pada Rabu (27/8/2019) di Pendapa Kepatihan DIY.

Pameran produk UMKM, kuliner, pariwisata, hingga pergelaran budaya yang diikuti dari berbagai daerah di Indonesia tersebut diselenggarakan di Taman Krasnaya Prasnya seluas 16,5 hektar yang terletak di jantung Kota Moscow, Rusia.

Menurut Aris, Selama ini ekspor dari DIY lebih banyak ke Amerika, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Foto: Taufiq
Menurut Aris, Selama ini ekspor dari DIY lebih banyak ke Amerika, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Foto: Taufiq

Baca juga: Sukses Gelar Festival Indonesia, Dubes Wahid Diganjar Rekor MURI

“Adanya forum bisnis untuk mempertemukan para pelaku usaha Jogja dengan Moscow, antara buyer dan seller, supaya nantinya ada keberlanjutan,” ungkapnya.

Menurut alumnus Fakultas Teknik UGM itu, produk-produk DIY dianggap unik oleh masyarakat Rusia, dan harga yang tinggi tidak masalah bagi mereka jika itu berkualitas.

“Misalnya furnitur kita dari kayu jati, di sana nggak ada. Sehingga mereka melihat ini luar biasa. Produk lain seperti gula semut, batik, teh, mereka semua tertarik,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dewan Penasihat KADIN DIY Robby Kusumaharta yang malam itu hadir sebagai pembicara.

Baca juga: Ada Pedestrian Malioboro di Moscow