Rayakan Usia Emas, Museum Biologi UGM akan Dikembangkan untuk Masyarakat

717
Museum Biologi menggelar Open House bagi masyarakat umum tanpa biaya tiket masuk selama seminggu ke depan. Foto: Kinanthi
Museum Biologi menggelar Open House bagi masyarakat umum tanpa biaya tiket masuk selama seminggu ke depan. Foto: Kinanthi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Museum Biologi menggelar Open House bagi masyarakat umum tanpa biaya tiket masuk selama seminggu ke depan.

Hal tersebut sebagai rangkaian dari Penguatan Kelembagaan dan Ulang Tahun Museum Biologi UGM ke-50.

Dalam kesempatan tersebut, seremoni pembukaan dan pemotongan pita menandai dibukanya secara resmi open house rangkaian acara di Museum Biologi UGM, Jln. Sultan Agung No.22, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, pada Senin (16/9/2019).

Acara turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, Kepala Museum Biologi Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, dan beberapa Wakil Dekan Fakultas Biologi.

“Saya ucapkan selamat ulang tahun ke-50 untuk Museum Biologi yang akan jatuh pada 20 September 2019 mendatang. 50 merupakan usia emas, semoga Museum Biologi dapat menapaki usia tersebut dengan baik menuju kecermelangannya sebagai pusat pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat tentang keanekaragaman hayati,” ujar Ika dalam sambutannya.

Museum Biologi UGM bertugas menyimpan, melestarikan, menyebarluaskan jejak, serta menyimpan memori sejarah dan kebudayaan, juga keanekaragaman hayati Indonesia. Foto: Kinanthi
Museum Biologi UGM bertugas menyimpan, melestarikan, menyebarluaskan jejak, serta menyimpan memori sejarah dan kebudayaan, juga keanekaragaman hayati Indonesia. Foto: Kinanthi

Baca juga: Produk Inovasi UGM Dipamerkan di Medical Fair Thailand

Ia menyampaikan, museum melambangkan ilmu dan kesenian.

Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, mereka membutuhkan juga bukti otentik tentang catatan kebudayaan.

Seperti museum-museum besar lainnya, kata Ika, Museum Biologi UGM bertugas menyimpan, melestarikan, menyebarluaskan jejak, serta menyimpan memori sejarah dan kebudayaan, juga keanekaragaman hayati Indonesia.

Menurutnya, Indonesia sebagai mega biodiversitas dunia, harus senantiasa mengembangkan riset-riset yang berkaitan dengan konservasi, reservasi, kurasi, sains, dan teknologi yang relevan.

Baca juga: KAGAMA Kalimantan Timur Siap Bantu Pemerintah Bangun Ibu Kota Baru