Puasa Bentuk Peribadatan Rohani

144

  1. Taubat

Bentuk mengibadahi rohani supaya terlatih senantiasa merasa berdosa ketika lupa kepada Allah SWT.

  1. Wara’

Wara’ ini adalah meninggalkan hal-hal yang tidak pasti benar atau salah.

Selalu berhati-hati dalam bertindak, jika diketemukan membingungkan, maka lebih baik ditinggalkan atau bertanya kepada orang yang berilmu lebih.

  1. Zuhud

Sikap meninggalkan hal-hal yang membuat manusia sibuk selain kepada Allah SWT.

  1. Fakir

Pelatihan hati untuk menjadi hati yang fakir.

  1. Sabar

Sabar bukan hanya saat tertimpa bencana atau tertimba suatu malapetaka, akan tetapi tentang membuat hati manusia mencari dimensi positif dari segala bentuk dimensi negatif.

  1. Tawakal

Bentuk sikap hanya mengharapkan perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT atau adanya ketergantungan yang amat sangat kepada Allah SWT.

  1. Rida

Sikap untuk selalu melihat semua ini adalah kenikmatan dari Allah SWT.

Tidak ada yang tidak nikmat, meskipun itu merupakan sebuah bencana.

“Puasa sebagai bentuk ibadah rohani ini apakah sudah diterapkan pada rohani masing-masing dalam beribadah?”

“Ini menjadi pertanyaan besar untuk diri kita masing-masing.”

“Mumpung masih awal, mari benahi diri untuk menyambut kemenangan fitri nanti,” tuturnya.

Di akhir ceramah, Muhammad Nur mengisyaratkan bahwa dalam puasa kita dianjurkan untuk nantinya menjadi seorang yang bertakwa.

Sehingga jangan salah, yang perlu kita siapkan untuk ibadah puasa ini adalah rohani, bukan jasmani. (Sirajuddin)