Baca juga: Peneliti UGM Kembangkan Prototip Baterai Nuklir Tahan 40 Tahun
Sedangkan untuk hal-hal yang bersifat teknis, Finlan lebih banyak dibantu oleh teman-temannya.
“Saya beruntungnya dikelilingi dengan rekan yang memiliki interest yang kurang lebih sama dengan Saya. Hal ini sangat membantu Saya dalam kehidupan berakademisi,” tutur Finlan.
Ketika ditanya sosok yang menginspirasi, Finlan mengaku tidak mempunyai sosok itu.
Sebab, Finlan percaya bahwa setiap orang punya sesuatu yang bisa dijadikan inspirasi bagi orang lain.
“Bagi Saya, jika kita memiliki orang spesifik untuk dijadikan panutan, kita akan selalu berusaha untuk mirip dengan orang tersebut. Sedangkan, diri kita adalah kompleksitas yang sejauhnya berbeda dengan orang yang kita inspirasikan,” jelasnya.
Setelah sukses menyandang gelar baru, Finlan berencana untuk studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi.
Sementara di masa depan, Finlan membayangkan diri berkarier di NGO yang fokus di bidang pelestarian kultur dan lingkungan. (Kinanthi)
Baca juga: Belajar Kemanusiaan dari Rektor Ketujuh UGM Prof. Dr. Teuku Jacob
