Misi Dalang Muda Ki Rizky Widia Fatturohman, Dorong UKJGS UGM Lebih Profesional

985

Baca juga: KAFEGAMA Angkatan 1986 Salurkan Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Covid-19 dan Tenaga Medis

“Karena masyarakat sudah memandang kita. Jadi harus bisa bersikap profesional juga, meskipun kita masih mahasiswa,” ujarnya.

UKJGS sudah beberapa kali tampil di acara sendratari dan pagelaran wayang kulit, di dalam maupun di luar UGM, termasuk Ramayana Ballet Prambanan.

Walau demikian, Rizky hadapi tantangan menjaga kualitas SDM di UKJGS. Masa studi kuliah yang semakin dibatasi, kata Rizky, membuat mahasiswa tidak bisa bertahan lama berkarya di UKJGS.

“Tapi kami berusaha agar hal tersebut tidak menjadi halangan. Dengan SDM dan waktu yang tersisa, sebisa mungkin kita tetap tampil baik di setiap acara,” terangnya.

Sekian lama berkecimpung di UKJGS, Rizky mengaku kelak akan mengenang berbagai momen kekeluargaan dan keberagaman yang dia alami bersama kawan-kawannya.

Ketertarikan yang sama di dunia kesenian Jawa, membuat Rizky dan kawan-kawannya menemukan kenyamanan dan selalu berada dalam ‘satu frekuensi’.

“Sebenarnya berat dalam satu tahun kita harus mengadakan beberapa event. Tapi, teman-teman enjoy berkontribusi, mereka mau mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya,” jelas Rizky.

Baca juga: Upaya Dubes Kristiarto dan KBRI Canberra Bantu WNI Australia Terdampak Wabah Covid-19

Namun demikian, kata Rizky, dukungan berupa fasilitas bagi Gelanggang Mahasiswa masih diharapkan oleh UKM-UKM yang berkarya di sana, termasuk UKJGS.

Tetapi, Rizky memaklumi pemenuhan kebutuhan tersebut membutuhkan proses yang tidak sebentar.

Gelanggang Mahasiswa dengan segala kekurangan dan kelebihannya, bagi Rizky, tetap menjadi saksi bisu bagi mahasiswa dalam belajar, berkarya dan menambah wawasan.

“Teman-teman bahkan bilang kalau sehari nggak ke Gelanggang rasanya ada yang beda. Kisah-kisah di dalamnya membuat saya belajar tentang kehidupan dan bagaimana menghadapi banyak karakter orang,” tuturnya.

Rizky mengaku kerap menghabiskan waktu di Gelanggang, apalagi setelah menjadi ketua UKM. Dirinya bahkan pernah 3-4 hari berturut-turut menginap di sana.

“Habis kuliah, pulangnya ke Gelanggang, bukan ke kos. Apalagi setelah jadi ketua, intensitasnya lebih tinggi lagi. Tapi saya menikmati itu sih,” ungkapnya.

Gelanggang mahasiswa, bagi Rizky, ibarat sebuah universitas di dalam universitas. Dia menganggap barangkali Gelanggang menjadi satu-satunya tempat bagi mahasiswa UGM untuk berekspresi.

“Monggo jika Gelanggang akan direnovasi, tetapi semoga semua kebutuhan bagi mahasiswa untuk berekspresi tetap terpenuhi,” ujarnya. (Kn/-Th)

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Ubah Pesan Menyentuh Teman Kuliah Jokowi Jadi Penyemangat Pasien Covid-19