Pada kesempatan itu Puspayoga mengyngkap kenangan masa lalunya di era 1980-an saat ia sering ke Yogyakarta dan banyak mengetahui soal Kopma UGM. Karena, banyak saudaranya dari Bali yang kuliah di UGM. Karenanya, Kopma UGM bukan hal asing bagi Puspayoga.
“Ini menunjukan perjalanan panjang dari koperasi mahasiswa UGM. Telah dikenal sejak lama dengan banyak kiprah yang telah dilakukan, baik untuk anggota dan masyarakat umumya,” imbuhnya.
Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng menambahkan keberadaan Kopma UGM selaras dengan semangat UGM untuk melahirkan banyak enterpreneur Indonesia. Panut mengharapkan akan banyak dari lulusan UGM menjadi enterpreneur. Karena, kemajuan sebuah bangsa minimal harus terdapat 2% penduduknya yang menjadi entrepreneur
“Dengan keberadaan Kopma UGM akan banyak mahasiswa yang bisa belajar untuk menjadi seorang enterpeneur dan kemudian setelah lulus kuliah sudah siap untuk terjun di lapangan,” ujar Panut.
Lebih lanjut Prof. Panut membandingkan dengan petani di Jepang yang sangat maju karena didukung oleh koperasi yang benar-benar hidup dan memberikan banyak bantuan. Hal itu diketahui Panut ketika sedang menjalankan studi magister dan doktoralnya.
“Ini menunjukkan koperasi telah terbukti banyak memberikan nilai yang positif bagi petani di Jepang. Dampaknya, petani Jepang memiliki kesejahteraan yang sangat baik dalam kehidupannya,” pungkas mantan Dekan Fakultas Teknik UGM. [Fikri Fawaid]
