Menperin dan Fujitrans Bahas Kawasan Industri Maritim serta Efisiensi Logistik

114

Pasalnya, di dalam kapal tersebut tidak hanya mengangkut kontainer muatan barang, tetapi juga sekaligus truk kontainernya.

“Kalau sistem konvensional kan pakai kontainer dari pabrik ke pelabuhan, dan itu harus dua hari menunggu untuk bongkar muatnya.”

“Dengan sistem ini, truk kontainer dimasukkan ke kapal, sehingga point to point, tidak perlu lagi loading dan unloading, di Indonesia sekarang sudah mulai, pelabuhannya tidak perlu pakai crane,” ungkap mantan Ketua Senat Universitas Gadjah Mada itu.

Sebelumnya, Menperin menyatakan, pihaknya juga mendorong percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Proyek strategis ini diyakini mampu menurunkan biaya dan mempermudah akses logistik bagi manufaktur-manufaktur khususnya yang berlokasi di kawasan industri
Jawa Barat.

“Kami memberikan apresiasi terhadap kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam pembangunan Pelabuhan Patimban ini. Industri akan berkembang kalau segera diselesaikan. Apalagi akan dibangun port khusus industri otomotif,” tutur Menperin Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, Menperin didampingi Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Harjanto, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Imam Haryono, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono, serta Atase Perindustrian di Tokyo Andi Rizaldi.

 

Sumber : Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian