Maryanto: Saya Satpam, Anak Nggak Boleh Jadi Satpam!

1412
Kedua putrinya sudah berhasil Maryanto sekolahkan hingga ke pendidikan tinggi. Anak sulungnya sudah menjadi dosen di universitas swasta di Malang dan tengah menyelesaikan studi di Groningen, Belanda. Sementara anak bungsunya sedang menempuh studi di Fakultas Hukum UGM. Foto: Kinanthi
Kedua putrinya sudah berhasil Maryanto sekolahkan hingga ke pendidikan tinggi. Anak sulungnya sudah menjadi dosen di universitas swasta di Malang dan tengah menyelesaikan studi di Groningen, Belanda. Sementara anak bungsunya sedang menempuh studi di Fakultas Hukum UGM. Foto: Kinanthi

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Senyum, salam, dan sapa. Tiga kata yang tak pernah absen dilakukan Maryanto (53) saat bekerja.

Anggota Pusat Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (PK4L) itu telah mendedikasikan diri di UGM selama 31 tahun lebih.

Sore itu Maryanto sedang berjaga di parkiran belakang FTP.

Dengan keramahannya, Maryanto tak berhenti tersenyum dan menyapa setiap mahasiswa, dosen, maupun staf yang keluar dari parkiran.

Saat waktu senggangnya tiba, Maryanto kemudian membabar kisahnya selama mengabdi di kampus kerakyatan kepada KAGAMA.

Berawal dari Tukang Sapu

Berawal sebagai tukang sapu di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, dua tahun kemudian Maryanto diberi amanah untuk menjaga keamanan kampus FTP oleh Wakil Dekan.

Ketika ditanya soal suka dan duka selama mengabdi, Maryanto mengaku jarang mengeluh, karena bekerja sudah selayaknya dijalani bagaimanapun kondisinya.

Baca juga: Keuntungan Menjadi Anak Sulung

Ya biasa, yang namanya orang kerja semua pasti sudah paham seperti apa. Yang pasti kita harus happy, biar beban kerjanya nggak berat. Alhamdulillah sejak kerja di sini bisa nyekolahke dua anak saya,” ujar Maryanto.

Dia kemudian bercerita, seorang anggota PK4L harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, kejahatan juga terus berkembang.

Berhasil Biayai Dua Putrinya Hingga ke Pendidikan Tinggi

Pria asal Wates, Kulonprogo itu merasa bersyukur dengan pekerjaannya saat ini.

Kedua putrinya sudah berhasil dia sekolahkan hingga ke pendidikan tinggi.

Kini anak sulungnya sudah menjadi dosen di universitas swasta di Malang dan tengah menyelesaikan studinya di Groningen, Belanda.

Sementara anak bungsunya sedang menempuh studi di Fakultas Hukum UGM.

Baca juga: Pasien Kanker Butuh Literasi yang Cukup