G2R Tetrapreneur Budaya Siapkan Produk Unggulan Berbasis Kearifan Lokal Jogja

1284

Baca juga: Gubernur DIY: G2R Tetrapreneur Angkat Potensi Desa

Dijelaskan olehnya, G2R Tetrapreneur merupakan model yang dinamis dan luwes.

Hal tersebut ditandai dengan perkembangan G2R Tetrapreneur Pelopor yang terdiri dari 2 (dua) Desa pada 2018 menjadi G2R Tetrapreneur Budaya yang terdiri dari 5 (lima) Desa Mandiri Budaya.

Perbedaan dari G2R Tetrapreneur Pelopor dan Budaya ditandai dengan produk unggulan kedua harus berunsur atau mengangkat kebudayaan Desa yang terdiri dari sumber daya alam, seni, adat istiadat, dan lainnya.

Ke depannya, kata Rika, G2R Tetrapreneur akan berkembang menjadi G2R Tetrapreneur Perbatasan, G2R Tetrapreneur Transmigrasi, dan G2R Tetrapreneur Mandiri.

G2R Tetrapreneur Budaya berbeda dengan pendekatan pengentasan kemiskinan lainnya. Foto: Istimewa
G2R Tetrapreneur Budaya berbeda dengan pendekatan pengentasan kemiskinan lainnya. Foto: Istimewa

Baca juga: Rusia Pasar yang ‘Terang’ bagi Indonesia

“G2R Tetrapreneur Mandiri rencananya akan dilaksanakan di Desa Donoharjo, Kabupaten Sleman,” kata Rika.

Selain itu, untuk kedua kalinya, tahun ini G2R Tetrapreneur diundang di forum internasional di Korea yang rencananya akan menghadirkan Ban Ki Moon, mantan General Secretary of United Nation, Lee Dal Gub, mantan Menteri Dalam Negeri Korea.

Diundang pula So Jin Kwang, mantan Ketua Saemaul Center, ahli kerja sama pemberdayaan masyarakat Internasional dari Jerman dan Malaysia, dan peneliti dari Indonesia (Rika Fatimah P.L., Pusat Studi Trisakti (PSTS), UGM), Sri Lanka, dan Vietnam.

Sementara International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan African Development Bank (AfDB) masih dalam konfirmasi.

Baca juga: Digitalized Capacity dan Gerakan Sosial Pemuda, Solusi Hadapi Tantangan Digitalisasi UMKM