
KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Produk unggulan masing-masing Unit G2R Tetrapreneur Budaya di 5 (lima) desa, terpilih untuk memperkenalkan dan mendapatkan review serta umpan balik dari calon mitra industri, komunitas, dan asosiasi di DIY.
Mereka akan diundang untuk memantapkan kelayakan produk yang rencananya akan diluncurkan pada Oktober 2019 mendatang.
Untuk itu dibutuhkan serangkaian kesiapan, salah satunya kegiatan Penilaian Kualitas Produk dan Kemasan Produk Unggulan Unit Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur Budaya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada Selasa (10/9/2019) di Dinas Koperasi dan UMKM DIY.

Baca juga: G2R Tetrapreneur Gandeng 20 Mitra Ciptakan Pasar Non-Kompetisi untuk Produk-Produk Desa
Angkat Budaya dan Kearifan Lokal
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A. dalam sambutannya menyampaikan G2R Tetrapreneur Budaya berbeda dengan pendekatan pengentasan kemiskinan lainnya.
G2R Tetrapreneur Budaya belum menentukan produk unggulan di awal mulai kegiatannya.
Namun, produk unggulan benar-benar ditentukan oleh dan dari seluruh elemen masyarakat Desa bersama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan Pemerintah Desa (Pemdes).
Dalam acara tersebut konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. melakukan edukasi calon mitra tentang G2R Tetrapreneur Budaya.