Cerita dari Posko KagamaCare di Lombok; Boleh Darurat, Tapi Harus Tetap Sehat

239

Meskipun belum 24 jam mengalir, air bersih kami peroleh dari sumber mata air di yang jaraknya lebih dari 10 km, yang dialirkan melalui pipa-pipa pvc yang sebagiannya juga hancur karena gempa Lombok, dan telah kita rekonstruksi semi permanen.

Air kami alirkan dari titik distribusi terdekat sejauh kurang lebih 400 meter dari camp melalui selang air yang kami tampung di penampung air ukuran besar, kurang lebih 3000 liter berwarna biru tua sumbangan dari FT UGM. Untuk fasilitas MCK, kami mendapatkan bantuan satu unit WC berwarna biru-oranye, dan dua unit kamar mandi-wc dalam satu modul sumbangan FT UGM.

Air bersih kami peroleh dari sumber mata air di yang jaraknya lebih dari 10 km.(Foto: Dok. KagamaCare)

Air bersih kami peroleh dari sumber mata air di yang jaraknya lebih dari 10 km.(Foto: Dok. KagamaCare)

Dengan jumlah personel yang saat ini ada di camp, fasilitas ini tentu masih kurang, tetapi kami berusaha untuk menjaga fasilitas ini terawat, bersih dan kering.

Untuk menyiapkan ransum buat 80-an orang, kami membuat dapur terbuka di sisi barat camp. Dapur ini dikelola oleh relawan yang dibantu dengan 6 tenaga masak yang direkrut dari penduduk di sekitar camp.

Sebagai sumber penerangan, kami sediakan 2 generator listrik 2000 watt yang berfungsi dengan baik sejak awal dimulainya misi ini dan mendapat sambungan listrik PLN sejak tanggal 27 Juli 2018 kemarin.[Syafiul Umam/TH]