Begini Langkah Pertolongan Psikologis yang Bisa Diberikan Remaja kepada Temannya

588

Baca juga: Ilmu dari Filsafat UGM Membuat Irma Hidayana Memanen Manfaat Sepanjang Hayat

Selain siswa dengan kondisi di atas, siswa dalam kondisi gangguan psikologis lain juga patut mendapatkan pertolongan awal. Seperti siswa yang sedang sakit secara fisik dan siswa difabel.

Di samping itu, seseorang yang memberikan PFA juga perlu mempertimbangkan waktu pertolongan.

Misalnya, kata Nhira, melakukan pendekatan langsung sehabis kejadian juga merupakan waktu yang tepat.

“Artinya bisa dilakukan sesegera mungkin. Namun, harus diperhatikan juga kondisi siswa yang mengalami gangguan jiwa. Pastikan kondisi siswa sudah memungkinkan untuk diajak bicara,” terangnya.

Secara garis besar, kata Nhira, ada 3 tahapan melakukan PFA berdasarkan aturan WHO yakni, look, listen, dan link.

Baca juga: Kejujuran dan Idealisme adalah Prinsip Ani Setyopratiwi dalam Berbisnis VCO

Pertama, soal look (melihat), dalam hal ini para pelajar mencoba untuk memahami lingkungan sekitar teman yang mengalami gangguan psikologis tersebut.

“Misalnya, teman yang orang tuanya positif Covid-19. Berikan saran atau ajak dia ke rumah salah satu keluarga atau orang terdekatnya yang lebih aman secara fisik dan jangan biarkan dia sendirian,” jelas Ketua Ikatan Psikologi Klinis Indonesia Wilayah Kaltim ini.

Kedua, listen (mendengar). Para pelajar bisa memulai pembicaraan dengan bertanya, kebutuhan dan keluhan yang dialami siswa tersebut saat ini.

Namun, kata Nhira, pelajar di sini hanya mendengar saja. Jangan menjanjikan sesuatu, memberi harapan, memberi saran seperti seorang ahli, apalagi sampai menghakimi.

“Katakan pada siswa ini bahwa orang tuanya sudah dirawat di rumah sakit yang tentunya sudah kompeten menangani. Ajak dia berdoa bersama untuk kesembuhan orang tuanya.”

Baca juga: Buku Ketiga Karya KAGAMA Virtual Writing, Kisahkan Semangat Pemuda Puncak Kleco Membangun Potensi Wisata Lokal