Apoteker Perlu Kreatif Manfaatkan Teknologi Demi Tercapainya Pembangunan Kesehatan

986

Baca juga: FK-KMK dan Kagamadok Gelar Konser Amal untuk Bangun Kota Difabel

“Tantangan saat ini dan ke depan, akan ada banyak pekerjaan yang diambil alih oleh teknologi. Otomatisasi menjadi tantangan bagi farmasi, bagaimana mempertahankan eksistensinya di dunia industri,” tandasnya.

Ada lagi pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di bidang kesehatan.

Dalam hal ini, kegiatan-kegiatan sudah bisa dikelola sistem, sedangkan manusia hanya sebagai penanggungjawab.

“Kemudian ada big data, tetapi saat ini data yang dikelola belum terstruktur,” ungkapnya.

Menurutnya, bidang farmasi Indonesia yang juga perlu dikembangkan di antaranya produksi sediaan farmasi dan alat kesehatan, pelayanan kefarmasian dan kesehatan, pengendalian inventori obat nasional dan manajemen supply obat, serta digitalisasi kesehatan dan perusahaan rintisan bidang farmasi.

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden Jokowi, Fakultas Kehutanan UGM Gelar Doa Bersama dan Tumpengan

“Beberapa adaptasi yang kita lakukan secara nasional yaitu, menggunakan IT untuk tata kelola obat, dalam pengadaan obat kami menggunakan e-katalog, serta mengikutsertakan swasta menyusun regulasi e-farmasi,” jelas Dina.

Dina mengatakan, bidang farmasi dewasa ini tidak hanya mengembangkan wawasan kefarmasian.

Tetapi juga penambahan skill-skill teknologi, kreativitas, sikap adaptif dan inisiatif.

“Dalam merespon perubahan, institusi pendidikan perlu mendorong calon farmasisnya untuk kreatif memanfaatkan teknologi, termasuk mencoba menerapkan prototype-prototype teknologi baru,” katanya.

Selain dua pembiara di atas, pembicara lain yang hadir untuk mengisi seminar dan talkshow di sesi-sesi selanjutnya yakni Manufacturing Director PT Kalbe Farma Drs. Pre Agusta Siswantoro, MBA, Apt., Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Drs. Nurul Fallah Eddy Pariang, Kepala Instalasi Farmasi RSUP dr Sarjito, Asri Riswiyanti, SF, Apt, M.Sc, dan Dra. L. Endang Budiarti, M.Pharm, Apt.

Seminar ini merupakan salah satu rangkaian Pharmacious 2019. Selain seminar, sebelumnya telah digelar Debat Nasional Kefarmasian dan Kompetisi Poster Publik yang bertempat di Fakultas Farmasi UGM.

Dalam penyelenggaraannya, tahun ini Pharmacious 2019 antara lain didukung oleh kagama.co dan Majalah Kagama. (Kinanthi)

Baca juga: KAGAMA Filsafat Bantu Warga Kekeringan di Gunungkidul