Almarhum Prof. Ginus Partadiredja Dikenal Tegar dan Dekat dengan Mahasiswa

5245

Baca juga: Hadapi Revolusi Indusri 4.0, Kemendikbud Dorong PTN Jadi PTN BH

“Meskipun sibuk melakukan publikasi dan penelitian, beliau itu tetap dekat dengan mahasiswa. Beliau juga beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai dosen terfavorit,” ujar Awalia.

Selama berkarier, Ginus tidak hanya aktif mengajar dan meneliti, tetapi juga membantu mahasiswanya yang ikut kejuaraan ilmiah.

Awalia salut dengan Ginus yang mau meluangkan banyak waktu untuk mahasiswanya.

Menurutnya, sebaik-baik dan seidealnya dosen adalah yang berperilaku demikian.

“Soal mahasiswa, Mas Ginus selalu luangkan waktu, dengan cara apapun. Bahkan menjelang masuk rumah sakit, beliau masih membimbing mahasiswa,” jelas Awalia.

Dia juga mengenal Ginus sebagai orang yang tak pernah mencela orang lain.

Sementara itu, seorang mahasiswa almarhum dari prodi IKD dan Biomedis, Ery Hermawati menyampaikan rasa duka yang mendalam, karena kehilangan sosok dosen yang bersahaja dan rendah hati.

Baca juga: OK. AdiGita Gama, Wadah Para Mantan Aktivis Gelanggang Bermain Keroncong

Dalam unggahan statusnya di media sosial, Ery bercerita bahwa sampai Ginus berpulang keduanya pun masih terlibat project bersama.

Banyak ide yang belum terealisasi dan kini tugas itu menjadi PR-nya.

“Sungguh Saya beruntung, beliau adalah ‘paket lengkap’. Kami bisa bercerita dan konsultasi tentang apa saja, tidak selalu soal akademis. Kadang kita bisa ngobrol soal keluarga, agama, dunia kerja, sosial politik, hingga masalah dana,” tulis Ery dalam unggahannya.

Begitu mengetahui Ginus sakit, Ery mengaku tak mampu membendung air mata.

Ery melihat sikap Ginus tetap sama seperti ketika masih sehat, selalu memikirkan berbagai kepentingan mahasiswanya.

“Saat ditanya kabar pun beliau selalu menjawab ‘Alhamdulillah’. Tanpa mengeluh sedikit pun,” ujar Ery.

Almarhum Ginus meninggalkan seorang istri dan 3 anak.

Setelah disemayamkan di Balairung, pada Sabtu (18/01/2020), jenazah Ginus kemudian dimakamkan pada pukul 11.00 WIB di Makam Keluarga Besar UGM Sawitsari, Yogyakarta. (Kinanthi)

Baca juga: Hobi Nongkrong di Perpustakaan Sejak Kuliah, Alumnus Fisipol UGM Ini Galakkan Budaya Literasi di Purworejo