
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Stres menjadi satu dari sekian banyak permasalahan yang ditimbulkan dari aturan physical distancing.
Stres merupakan hal yang lumrah dimiliki oleh individu. Stres adalah reaksi seseorang baik fisik, mental, dan perilaku yang terjadi.
Reaksi tersebut sebagai respon adanya ketidakseimbangan antara situasi yang menekan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasinya.
“Stres tidaklah selalu berkonotasi buruk. Stres ada dua macam yaitu eustress dan distress.”
“Eustress adalah stres yang berdampak positif dan menstimulasi. Distress adalah stres yang berdampak negatif,” ungkap Shiane Anita Syarif, M.Psi., Psikolog Klinis Ibunda.Id.

Hal tersebut Shiane sampaikan dalam webinar KAGAMA Telekonseling pada Minggu (22/8/2021).
Webinar edisi ke-9 ini bertajuk “Strategi Mengendalikan Stres di Tengah Pandemi”.
Menurut Shiane, distress memberikan pengaruh reaksi dalam berbagai aspek mulai dari kognitif, fisik, perasaan dan perilaku.
Reaksi dalam kognitif membuat pikiran kacau, sulit berkonsentrasi, sulit menemukan problem solving.”
Reaksi secara fisik mengakibatkan denyut jantung meningkat, otot tegang, gemetar, napas memendek.
Baca juga: Fakultas Psikologi dan Alumni Luncurkan Tenang Lapang, Layanan Konseling Gratis Seputar Covid-19