Kemenristek/BRIN dan UGM Bagikan GeNose Alat Deteksi Covid-19 secara Gratis

467

Baca juga: Dirjen Ali Ghufron Mukti Raih Penghargaan dari Ilmuwan Dunia

Projek ini juga didukung oleh pihak swasta antara lain PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis).

Dalam pengerjaannya, sinergi ini difasilitasi dan dikoordinasikan oleh UGM Science Techno Park ( UGM STP) sebagai wahana hilirisisasi inovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat saat ini.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, menyebut bahwa 5.000 unit GeNose siap didistribusikan pada pertengahan Februari 2021.

Hal tersebut dia sampaikan dalam Konferensi Pers secara daring, Senin (28/12/2020).

Pihaknya juga mengapresiasi alat deteksi Covid-19 ini. Pasalnya, alat ini dapat memperkuat sistem survailans 4T yakni testing, tracing, tracking, serta treatment.

Baca juga: Produk Merchandise Kafegama DIY Diluncurkan, Hasil Penjualan untuk Kegiatan Sosial

“Selain itu, gerakan 3 M tetap perlu dilakukan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak guna meminimalkan penyebaran virus corona baru,” jelasnya.

Selain itu, kata Bambang, alat ini dinilai fleksivel. Bisa digunakan di bandara, stasiun, terminal, rumah sakit, perkantoran, dan tempat umum lainnya seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan.

Sehingga, kata Bambang, masyarakat diharapkan dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman dalam rangka pemulihan ekonomi

“Indonesia perlu punya kemandirian dalam melakukan testing dan monitoring, terutama untuk skrining. Kalau untuk testing tidak lain kita lakukan dengan PCR yang merupakan gold standar.”

“Namun, untuk skrining disini dituntut kemampuan kita melakukan inovasi melahirkan alat yang bisa melakukan skrining dalam waktu cepat, relatif nyaman, dan tingkat akurasi tinggi,” pungkasnya. (Th)

Baca juga: Cerita Gede Mantrayasa, Bangun Kebun Berdaya sebagai Sumber Pangan dan Ruang Kreatif Masyarakat