Saran Hendri Saparini agar UMKM di Sumatera Utara Semakin Kuat

604

Baca juga: Ganjar Ajak Masyarakat Gotong Royong Hadapi Krisis dari Desa

Hal itu terjadi karena mereka melakukan shifting bisnis. Yakni ke produk-produk yang dibutuhkan saat masa awal pandemi, seperti sembako, masker, dan hand sanitizer.

Pemaparan selanjutnya dijelaskan oleh Hendri Saparini. Hendi menyoroti produktivitas, kemampuan ekspor, dan kualitas sumber daya manusia di Sumatera Utara.

Alumnus FEB UGM angkatan 1983 tersebut melihat bahwa SDM di Sumut masih perlu pengembangan untuk penguatan UMKM.

“Produktivitas dan kemampuan ekspor UMKM di Indonesia masih kurang dibandingkan dengan UMKM di negara-negara tetangga,” tutur Hendri.

“Kualitas sumber daya manusia di Sumatera Utara berdasarkan tingkat pendidikan secara rata-rata masih di bawah rata-rata nasional,” terang sosok kelahiran 1964 ini.

Baca juga: Inovasi dan Solidaritas Sosial Kunci Hadapi Krisis

Kemudian, Saul Situmorang memberikan penjelasan dari sisi Pemerintah. Menurut Saul, dampak pandemi ternyata juga terjadi pada UMKM yang berada di daerah zona hijau.

Hal itu terjadi lantaran akses masuk ke daerah tersebut dibatasi sebagai upaya dalam mengurangi risiko terpapar Covid-19.

Namun, Pemerintah terus berupaya agar UMKM segera bangkit.

“Pemerintah Kabupaten Samosir telah dan masih terus berupaya menguatkan UMKM terdampak di daerahnya,” ujar Saul.

“Misalnya menjalankan program jaring pengaman sosial, membuka akses pemasaran online, dukungan keringanan pembayaran, dan restrukturisasi kredit UMKM,” bebernya.

Baca juga: Awal Tahun Depan Indonesia Siap Produksi Vaksin Covid-19 dalam Skala Besar