Anton Mart Irianto Sebut Hal yang Harus Dipenuhi UMKM untuk Tembus Pasar Global



768

Baca juga: Dianggap Berlebihan, Strategi Ini Justru Mampu Menekan Angka Penularan Covid-19 di Vietnam

Kendala-kendala itu adalah proses produksi, regulasi, harga produk kurang kompetitif, modal, persaingan tinggi, pasar tujuan dan kebutuhan pasar.

“UMKM perlu simplifikasi regulasi yang mendukung, informasi kebutuhan pasar negara dan tujuan pasar, meningkatkan kapasitas produksi untuk mencapai skala ekonomis,” tutur Anton.

“Kemudian, menciptakan nilai tambah produk dan keunikan berdasarkan local wisdom, dan menciptakan rantai pasok yang lebih efisien,” jelas Ketua I PP KAGAMA tersebut.

Tidak berhenti di situ, produk dari UMKM juga harus mawas dengan beberapa hal untuk dapat meningkatkan daya saingnya.

Misalnya, seperti konsisten dalam mempertahankan kualitasnya dan sadar akan sebuah brand. Plus ditunjang dengan peningkatan akses permodalan.

Baca juga: Lulusan Teknik Sipil UGM Angkatan 1987 Emban Posisi Direktur HC dan Pengembangan PT WIjaya Karya

Dengan demikian, Anton yakin UMKM siap menuju pasar global. Oleh karena itu, pria kelahiran Jember ini berharap pegiat UMKM harus mau terus belajar.

“Contoh yang sudah dilakukan PPI sejauh ini adalah memasarkan arang batok kelapa dari Jambi, Lampung, dan Medan ke Thailand dan Sri Lanka,” kata Anton.

“Ada juga nanas dari Lampung. PPI siap membantu,” terang sosok yang lahir pada 23 Maret 1958 tersebut.

Adapun dalam skema ekspor PT PPI, produk UMKM akan dipasarkan secara online melalui suatu marketplace dan offline melalui expo trade exhibition tiap tahun.

PPI juga akan membantu UMKM dalam pengurusan dokumen yang dibutuhkan dalam kegiatan ekspor. (Ts/-Th)

Baca juga: Jebolan Teknik Sipil UGM Angkatan 1981 Diangkat Jadi Komisaris Utama PT Wijaya Karya