Strategi Unik Bupati Kubu Raya Atasi Kepanikan Warga Selama Pandemi

167

Baca juga: Sejarawan UGM Ungkap Kapan Istilah Pageblug Muncul di Tanah Jawa

“Semoga kegiatan ini membantu anak-anak agar tidak mudah stres. Ini juga berbahanya. Jika stres, bisa lebih mudah tertular,” ujar alumnus S2 Kenotariatan UGM itu.

Langkah Muda ini pun mendapatkan antusiasme yang besar dari masyarakat.

Melansir Republika, jumlah peserta yang mendaftar sampai hari penutupan ada 1717 untuk lomba Murattal Qur’an dan lomba azan.

Sementara lomba menulis surat untuk Bupati Kubu Raya, ada 850 orang, yang terdiri dari siswa SD, SMP, dan SMA.

“Para peserta nanti akan melalui beberapa tahapan seleksi. Pemenang akan diumumkan sebelum lebaran,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Ketua Adiswara Gadjah Mada, Ingin Kuliah di Kampus Kerakyatan karena PSM UGM

Selain itu, menekan kepanikan juga diupayakan ketika tim sedang melakukan penjemputan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Muda menyarankan agar tim menggunakan APD seperlunya.

“Tim jangan langsung menggunakan APD dengan lengkap. Lakukan itu jika sudah tiba di lokasi penjemputan saja,” jelasnya.

Muda menerangkan, hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat kepanikan masyarakat. Strategi ini memang sudah diatur oleh pemerintah. (Kn/-Th)

Baca juga: KAGAMA Gelar Pelatihan Relawan Pendamping Psikologis Covid-19