Menjaga Ketahanan Keluarga di Tengah Guncangan Ekonomi Akibat Covid-19

1646

Baca juga: KAFISPOLGAMA Bentuk Platform Bantu Tetangga untuk Tanggulangi Dampak Covid-19

“Coba lihat keterampilan masing-masing anggota keluarga. Misalnya ibu bisa memasak, bisa buka catering.”

“Atau bapak terampil membenahi genteng bocor bisa dimanfaatkan, jadi tidak perlu sewa jasa tukang. Dengan ini keluarga bisa meminimalisir pengeluaran atau bahkan menambah penghasilan,” jelasnya.

Sembari memanfaatkan berbagai peluang itu, jangan lupa bersikap optimis di samping waspada terhadap risiko dari ketidakpastian yang ada.

Termasuk optimis dengan segala kemampuan bertahan yang kita punya.

Contohnya, ketika keluarga memiliki dana mendesak untuk masa krisis, percayalah pada diri sendiri untuk bisa memanfaatkannya dengan optimal.

Baca juga: KAGAMA Riau Sumbangkan APD dan Tambahan Nutrisi untuk Tenaga Medis

“Jangan lupa untuk singkirkan berbagai kebutuhan sekunder yang tidak begitu diperlukan. Fokuslah pada pemenuhan kebutuhan pokok.”

Dari perspektif anak, sebaiknya kita lebih prihatin, dengan tidak membebani orang tua.

Diperlukan rasa empati antar anggota keluarga, supaya kondisi krisis ini tidak terlalu menjadi beban.

Sangat bagus apabila anak bisa membantu meringankan beban ekonomi keluarga dengan keterampilan yang mereka punya.

Namun, jika anak masih berstatus mahasiswa atau memang belum terampil, diharapkan anak jangan membebani orang tua dengan pengeluaran yang tidak perlu.

Baca juga: Pimpin Universitas Bangka Belitung, Alumnus Filsafat UGM Angkatan 2001 Jadi Rektor PTN Termuda