Gotong Royong UGM dan Mahasiswa Salurkan Bantuan Kemanusiaan Selama Pandemi Covid-19

420

Baca juga: Ada Ledakan Informasi dan Audiens yang Terpecah dalam Situasi Pandemi Covid-19

Sekitar 875 paket dibagikan kepada mahasiswa dengan mengacu pada data mahasiswa yang sudah terkumpul sementara dari tim pendataan Ditmawa, PIKA (Pusat Inovasi dan Kajian Akademik), dan DPP (Direktorat Pendidikan dan Pengajaran).

“Data ini terus kami update setiap harinya supaya semua mahasiswa UGM di sini mendapatkan bantuan logistik,” tambah mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2016 ini.

Setiap mahasiswa mendapatkan empat kali logistik berupa sembako dalam satu bulan.

Satriya Umbu selaku Koor Pembagian Sembako menuturkan, sesuai instruksi dari Ditmawa, setiap mahasiswa berhak melakukan pengambilan sembako di Hall Gelanggang sekali dalam seminggu.

“Setiap hari jam 08.00 sampai 16.00 mahasiswa bisa mengambil dengan ketentuan setiap 12 menit 3 orang.”

Baca juga: Defisit Kredibilitas dan Kepercayaan, Begini Problem Komunikasi Publik Terkait Covid-19

“Ketika mahasiswa yang diberi jadwal terlambat atau tidak hadir kita lempar ke jadwal belakang, karena harus benar-benar tertata,” ujar mahasiswa Fakultas Geografi angkatan 2016 ini.

Mahasiswa yang menerima bantuan logistik merasa bersyukur, salah satunya Ristya, mahasiswi rantau asal Magelang.

“Ini sangat membantu kebutuhan saya karena lockdown di daerah asal. Semoga tetap berlanjut hingga wabah hilang,” ujar mahasiswi Fakultas Peternakan angkatan 2019 ini.

Suharyadi menambahkan, Kopma dan Kosudgama (Koperasi Serba Usaha Dosen Universitas Gadjah Mada) berperan menjadi supplier dalam bentuk paket sembaki yang dibagikan.

“Proses pendistribusian logistik ini sudah ada perusahaan yang menawarkan kerja sama. Sehingga harapannya ke depan misal ada kondisi seperti ini kita sudah lebih siap, sifatnya AdHoc,” terangnya. (Sj/-Th)

Baca juga: Pemerintah Perlu Pahami Karakter Komunikasi Publik dalam Situasi Pandemi Covid-19