Menko Airlangga Hartarto Bawa Perekonomian Indonesia Semakin Melejit

960

Baca juga: Menguji Kualitas Terjemahan Google Translate dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia

“Salah satu program prioritas utama yang diselesaikan dalam periode 100 hari kerja adalah penyusunan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) dan Omnibus Law Perpajakan,” tutur Menko Airlangga.

“Yakni sebagai strategi reformasi regulasi agar penataan regulasi dilakukan secara sekaligus terhadap berbagai peraturan perundang-undangan,” papar pria 57 tahun asal Surabaya ini.

Selain sektor ketenagakerjaan, quick wins juga mencakup berbagai sektor lain.

Yakni pembiayaan dan keuangan; pangan dan pertanian; energi, Sumber Daya Alam, dan lingkungan hidup; infrastruktur dan pengembangan wilayah; dan kerja sama ekonomi internasional.

Sebagai contoh untuk sektor pangan dan pertanian, ada tiga program yang telah diselesaikan.

Pertama, menjaga stabilitas harga pangan yang ditandai oleh tercapainya inflasi bahan makanan 2019 sebesar 4,28% dari target 5%.

Kedua, memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2019 sebesar 1,88 juta ton dari target antara 1 hingga 1,5 juta ton.

Baca juga: Darurat Corona, Menhub Budi Karya Tunda Penerbangan Indonesia-Tiongkok

Ketiga, mencapai koefisien variasi (KV) harga pangan 2019 rata-rata 8,3% dari target 10%.

Keempat, merealisasikan Operasi Pasar/KPSH CBP 2019 sebanyak 617 ribu ton, yang merupakan angka tertinggi sejak kebijakan ditetapkan.

Menko Airlangga pun optimistis dengan perkembangan perekonomian Indonesia pada masa mendatang, setelah melihat capaian-capaian yang sudah dibukukan.

“Kami berharap hasil capaian berbagai program prioritas atau quick wins dalam tiga bulan terakhir ini akan menjadi modal kuat,” kata Menko Airlangga.

“Yakni untuk membangun optimisme terhadap prospek perekonomian Indonesia yang semakin baik dalam periode lima tahun ke depan,” pungkasnya. (Tsalis)

Baca juga: Mahasiswa UGM Jelaskan Cara agar Keanekaragaman Hayati Indonesia Tidak Dicuri Asing