Ganjar Pranowo Torehkan Prestasi Usai Bawa Jateng Nomor 1 soal Penurunan Kemiskinan

1581
Calon Gubernur Jateng nomor urut satu Ganjar Pranowo (kedua kiri) berinteraksi dengan anak korban banjir saat kampanye ke lokasi banjir akibat luapan Sungai Dombo di Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (22/2). Dalam kampanye tersebut Ganjar membagikan 200 paket sembako kepada korban banjir dan menyetujui usulan warga tentang pengadaan pompa air penyedot banjir untuk mengatasi banjir di wilayah itu yang akan dikoordinasikan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww/18.

KAGAMA.CO, SEMARANG – Ganjar Pranowo diklaim sukses menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah.

Prestasi tersebut diketahui setelah data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Jawa Tengah mengalami angka penurunan tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia.

Dalam periode Maret-September 2019, penurunan angka kemiskinan di Jateng mencapai angka 63.830 jiwa.

Nilai tersebut ada di atas torehan Jawa Timur (56.250 jiwa), Nusa Tenggara Barat (30.280 jiwa), dan Papua (25.410 jiwa).

Ganjar mengaku turut senang dengan pencapaian tersebut.

Walau begitu, lulusan Fakultas Hukum UGM ini menyimpan hasrat agar langkah yang telah dilakukan tak cukup berhenti di titik saat ini.

“Mudah-mudahan, ini hasil kerja keroyokan bersama yang kami lakukan,” tutur Ganjar, dalam Perkumpulan Aparatur Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) di Kabupaten Semarang, Rabu (15/1/2020), melansir laman resmi Humas Provinsi Jateng.

Baca juga: Irama Kerja Rock and Roll Antarkan Menteri Basuki Hadimuljono Raih Doktor Kehormatan dari ITB

“Namun, rasanya target harus tetap dipicu untuk dinaikkan lagi dengan jumlah penurunan angka kemiskinan yang lebih besar,” jelas Ketua PP Kagama ini.

Ganjar juga menyatakan, akan ada banyak strategi yang dilakukan Pemprov Jateng guna meningkatakan angka penurunan kemiskinan.

Strategi tersebut bakal direalisasikan dalam politik anggaran (APBD) dan berbagai kebijakan melalui suatu program.

Salah satu langkah nyata yang ada dalam strateginya adalah perombakan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan).

Untuk diketahui, Musrenbang adalah agenda tahunan yang dilakukan di berbagai tingkat pemerintahan hingga ke level kelurahan.

Usulan masyarakat dalam Musrenbag akan dihimpun dan dikelompokkan berdasarkan urusan dan alokasi anggaran oleh BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah).

Ganjar bertutur, konsep Musrenbang akan diubah dan lebih menonjolkan tentang tema, kreasi dan inovasi khususnya dalam hal pemberantasan kemiskinan.

Baca juga: Sosok Suami Menlu Retno Marsudi, Hobi Bermusik dan Main Ketoprak