Hasto Wardoyo Persembahkan UGM Award untuk Rakyat Kulonprogo

378

Baca juga: 3 Sosok Peraih Penghargaan pada Puncak Dies Natalis ke-70 UGM

Hasto, yang juga merupakan alumnus Fakultas Kedokteran UGM, mengungkapkan bahwa UGM juga memberikan ajaran luar biasa soal kesederhanaan.

“Selera kita tidak tinggi, ketika jadi dokter kita harus siap ditempatkan di mana saja, ditempatkan daerah sulit pun kita mau,” kenangnya.

Selain itu, ajaran gotong royong dari UGM yang dia implementasikan selama memimpin Kulonprogo dianggap penting.

Ajaran itulah yang menurut Hasto membuat dirinya berhasil menjalankan program pengentasan kemiskinan.

Salah satu ilmu yang didapatnya dari masyarakat adalah pengentasan kemiskinan dari masyarakat sendiri, seperti yang juga dipelajari Hasto dari ilmu kedokteran bahwa penyakit dapat sembuh dengan sendirinya.

Baca juga: Tim Berharap Ada Produksi Massal Mobil Listrik Arjuna UGM

Selama memimpin Kulonprogo, Hasto belajar banyak bahwa kemiskinan bisa diatasi dengan gotong royong lewat masyarakat.

Dia mencontohkan, dalam ilmu medis ada teori bahwa penyakit bisa sembuh dengan sendirinya, begitu pun kemiskinan, bisa dieliminasi oleh orang miskin itu sendiri.

Misalnya terkait program bedah rumah, pihaknya hanya membantu dana sebanyak Rp10 juta.

Hasto selalu menekankan agar sisa pembangunan dibantu oleh masyarakat sendiri.

Alhasil, masyarakat pun terpantik untuk gotong royong, kata Hasto, ada yang menyumbang papan dengan menebang pohon kelapa dan ada pula yang menyumbang dana.

“Saya punya ide bahwa kita mesti berkarya, bukan bekerja. Karena, berkarya itu seperti melukis, sedangkan bekerja itu seperti mengecat tembok,” pungkas Hasto. (Ezra)

Baca juga: Inovasi Cakar Ayam Modifikasi Karya UGM Dapat Mendukung Pembangunan Ibu Kota Baru